Mohon tunggu...
Yusuf Siswantara
Yusuf Siswantara Mohon Tunggu... Dosen - Pendidik dan Pemerhati Pendidikan

Menyukai penelitian dan pendidikan nilai dan karakter

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Bunuh Diri, Mentoring Pendampingan dalam Penguatan Kesehatan Mental Remaja

24 Oktober 2023   22:45 Diperbarui: 30 Oktober 2023   14:12 768
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi jenazah. (Sumber: SHUTTERSTOCK/Skyward Kick Productions via kompas.com)

Bunuh Diri: Salah Siapa?

Fenomena bunuh diri di kalangan remaja yang sering muncul dalam berita adalah masalah serius yang memerlukan perhatian mendalam. Fenomena ini tidak hanya mencerminkan ketidakstabilan emosional dalam kalangan generasi muda, tetapi juga secara kuat berkaitan dengan kesehatan mental mereka. 

Stigma dan kurangnya pemahaman tentang kesehatan mental di masyarakat sering membuat para remaja yang mengalami tekanan emosional dan kecemasan terisolasi, sulit untuk mencari bantuan, dan menghadapi risiko yang signifikan. 

Mendorong kesadaran, pemahaman, dan dukungan bagi kesehatan mental remaja adalah langkah penting dalam mengatasi permasalahan ini.

Kesehatan mental, sesuai Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2014 tentang kesehatan jiwa, mencakup kondisi di mana individu dapat berkembang fisik, mental, spiritual, dan sosial. 

Ini memungkinkan mereka menyadari kemampuan diri, mengatasi tekanan, bekerja produktif, dan memberikan kontribusi pada komunitas. 

Kesehatan mental berdampak pada kesehatan fisik dan produktivitas. Menurut data Riskesdas 2018, prevalensi gangguan mental emosional, seperti depresi dan kecemasan, untuk usia 15 tahun ke atas mencapai sekitar 6,1% dari jumlah penduduk Indonesia, setara dengan 11 juta orang.

Pada usia remaja (15-24 tahun), tingkat depresi mencapai 6,2%, yang berisiko menyebabkan self-harm dan bunuh diri. Antara 80-90% kasus bunuh diri terkait dengan depresi dan kecemasan. Di Indonesia, terdapat sekitar 10.000 kasus bunuh diri setara dengan satu kasus setiap jam. 

Menurut ahli suicidologist, 4,2% siswa pernah mempertimbangkan bunuh diri. Di kalangan mahasiswa, 6,9% memiliki niatan untuk bunuh diri, dan 3% lainnya pernah mencoba bunuh diri. Depresi pada remaja dapat dipicu oleh tekanan akademik, perundungan (bullying), faktor keluarga, dan masalah ekonomi.

Depresi seringkali dikaitkan dengan stres dan kecemasan yang berkepanjangan, yang dapat mengganggu aktivitas dan kualitas fisik. Pencegahan depresi dapat dilakukan dengan mengelola stres, yang dapat bervariasi untuk setiap individu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun