Kegiatan ekstrakurikuler, seperti klub atau organisasi siswa, bisa menjadi wadah yang ideal untuk membangun peer group yang kuat.Â
Dalam skenario ini, para siswa senior yang terlibat dalam kegiatan ekstrakurikuler dapat menjadi mentor bagi adik-adik mereka.Â
Dengan begitu, siswa tidak hanya berinteraksi di kelas, tetapi juga dalam konteks kegiatan ekstrakurikuler ini. Mentor senior dapat memberikan dukungan emosional, nasihat, dan menjadi panutan bagi adik-adik mereka dalam berbagai kegiatan.
Misalnya, dalam sebuah klub atau tim olahraga, siswa senior dapat membantu adik-adik mereka mengatasi tekanan kompetisi atau tugas yang sulit.Â
Mereka dapat memberikan wawasan tentang manajemen waktu, strategi belajar, dan bahkan cara mengatasi konflik sosial. Selain itu, mereka dapat membantu membangun ikatan yang kuat antara anggota kelompok, menciptakan rasa kebersamaan, dan mendukung perkembangan identitas positif di antara rekan sebaya.
Melalui kegiatan ekstrakurikuler, sekolah dapat menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan siswa dalam berbagai aspek kehidupan mereka. Ini adalah tempat di mana mentoring pendampingan dapat menjadi sangat efektif, karena melibatkan siswa senior yang memiliki pengalaman dan pengetahuan yang dapat dibagikan kepada adik-adik mereka.Â
Dengan pendekatan ini, sekolah dapat berperan sebagai fasilitator bagi perkembangan positif siswa dan upaya pencegahan terhadap masalah seperti bunuh diri.