Mohon tunggu...
Yusuf Adytiya
Yusuf Adytiya Mohon Tunggu... Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Islam Negeri Surabaya

Mahasiswa prodi Hubungan Internasional. tertarik pada kegiatan jurnalistik dan menulis. suka berdiskusi mengenai isu sosial-politik

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Merampakkan Pulang dan Wahyu

7 Agustus 2025   20:32 Diperbarui: 7 Agustus 2025   20:32 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hanya dosa yang tak lahir dari kebersamaan ini.

Rumah dan Dusta

Manusia hidup dalam hubungan yang rumit, cukup rumit untuk membangun pulang bagi yang nihil.

Dalam rumit, manusia saling berbohong untuk pulang.

Pulangpun tersentak tahu dirinya hidup diatas tipu daya.

Tipu yang jadikannya rapuh tatkala disapu angin,

Tipu yang jadikannya dingin tatkala diguyur hujan,

Dan tipu yang jadikannya pulang tanpa pintu, yang tinggalkan sesal bagi sesiapa yang nihil.

Air kan terus mengguyur, Udara kan terus menyapu, dan bersama akan tetap rumit selama nihil jadi topeng tukang tipu.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun