Mohon tunggu...
Yusuf Adytiya
Yusuf Adytiya Mohon Tunggu... Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Islam Negeri Surabaya

Mahasiswa prodi Hubungan Internasional. tertarik pada kegiatan jurnalistik dan menulis. suka berdiskusi mengenai isu sosial-politik

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Merampakkan Pulang dan Wahyu

7 Agustus 2025   20:32 Diperbarui: 7 Agustus 2025   20:32 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suci nan budi yang jadi cahaya pada sudra hingga brahmana.

Dengan pedih kusaksikan tamak menelanmu,

Dengan marah kusaksikan sombong jadi belenggumu.

Aku marah ini bukan maumu, Mengapa kau membiarkannya ?!

Selamat hati tiba wahyu Ilahi, walau benci tak sudi-ku kau mati.

Aku datang dengan ridha-Nya menyangsang obong dengan gagah.

Aku tak sudi walaupun itu hanya satu dasamuka yang menodai.

Kau bukan hanya pasanganku, kebersamaan kita tak sederhana.

Pikirkanlah mereka yang menggantung hidup pada cahaya,

Dengannya cinta dan harap lahir sekalipun itu mati.

Dengan kau dan aku bersama, Dharma kan lahir ke dunia; menjelma hidup, mengalir air, melebur tanah, memancar cahaya, untuk raga yang dengannya bumi berpegang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun