Ketidakpercayaan masyarakat kepada para politisi calon akibat janji-janji manis yang sering diucapkan namun tidak mampu dipenuhi, dan kekecewaan para calon yang berusaha berpolitik secara jujur, adil dan demokratis namun tetap  tidak dipilih oleh masyarakat menyebabkan orang kehilangan harapan besar kepada demokrasi politik yang benar dalam pemilu.
Akhirnya orang terperangkap dalam demokrasi politik yang dipenuhi oleh politik partisan; kedaerahan, kekeluargaan, kesukuan, golongan, uang , transaksi jabatan dan lain sebagainya.
Hal tersebut dapat diminimalisir jika di satu sisi para calon berhenti menyuguhkan janji-janji palsu kepada masyarakat, dan di sisi lain masyarakat mampu membedakan mana janji palsu dan mana janji asli yang dapat diwujudkan untuk mencegah terpilihnya pemimpin yang tidak berkualitas. Jalannya pemilu yang baik dan benar adalah tanggungjawab kita bersama.
Mari kita jadikan pileg dan pilpres serentak 17 April 2019 sebagai momen akbar perpolitikan di Indonesia yang menunjukkan citra demokrasi yang hakiki. Oleh karena itu, kita harus satukan tekad untuk mengawal bersama pemilu yang akan terjadi dengan cara saling berbagi ide-ide kreatif, kiat-kiat cerdas, dan mimpi-mimpi besar untuk Indonesia yang semakin berdaulat secara politik.