"terus-terus?" balasan ketikan Amel.
"masak Mel... tadi Fatin disuruh hapus chat di group kelas cuman karena pakek emoticon jempol Mel." Jawaban pesan ku kepada Amel
"iss... ko gitu?" tanya Amel balik.
"iyakan Mel, menurut Fatin pun emoticon yang Fatin kirim itu tak jauh konteks dari pesan dosen dan tak aneh-aneh kiriman emoticon nya." Gumam ku yang masih aneh atas perintah dari ketua kelas itu.
Aku pun akhirnya chat sama Dinda anak Pendidikan Matematika, Dinda ini juga anak IPA waktu jaman SMA dulu.
"Assalamualaikum Din..."
"Waalaikumsalam Tin. Ada apa Tin?"
"mau cerita ni" Emang dari SMA aku kalok lagi kesal sama orang harus cerita sama orang biar bisa tenang gitu hatinya, soalnya aku mudah kepikiran.
"gini lho Din, masak cuman gara-gara emoticon jempol Fatin ditegur sama ketua kelas, padahal Fatin jawabnya sesuai konteks pesan yang dosen sampaikan di group." Kata ku pada Dinda
"issss ko gitu sih dia. Kelas kami aja gak papa kok Tin." Sambil mengirim screenshot bukti ada kawan kelasnya yang menjawab pesan dari dosen dengan emoticon jempol dan tidak ada ditegur.
"kalo menurut ku Tin, pakek emoticon jempol tak apalah kan masih sopan jangan aja terkirim emoticon yang aneh-aneh" Kata Dinda pada ku.