Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Minggu Adven Menjadi Kesempatan untuk Memantaskan Diri

8 Desember 2019   08:01 Diperbarui: 24 Desember 2019   09:57 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://renunganlenterajiwa.com/2019/03/29/doa-orang-berdosa-renungan-sabtu-30-maret-2019/

I.

Hari ini merupakan minggu adven kedua bagi umat semua umat umat nasrani setelah minggu yang lalu dimulai adven pertama tepat tanggal 1 Desember 2019, dan akan berakhir pada hari minggu sebelum tanggal 25 Desember sebagai puncak dari peringatan dan perayaan kelahiran Sang Anak bernama Yesus Kristus, sebagai Juru Selamat kehidupan manusia di dunia.

Minggu-minngu adven menjadi sangat penting bahkan sangat sakral bagi umat kristen karena menjadi masa-masa penantian akan kedatangan Sang Penolong kehidupan manusia yang sudah hancur karena pelanggaran dan dosa yang diperbuat sedemikian rupa sehingga putus hubungan antara Allah dan si manusia. Artinya, manusia yang sedang hancur, diselamatkan oleh Allah melalui kehadirannya dalam wujud Sang Anak yang lahir, Yesus Kristus.

Kendati kejadian ini sudah berlalu 2000-an tahun silam, namun peristiwa kelahiran Yesus Kristus dalam bentuk natal, menjadi simpul waktu yang sangat penting untuk mengingatulangkan manusia untuk meng-update diri, kehidupannya seturut dengan rencana dan janji Allah sendiri.

II.

Minggu adven menjadi arena dan kesempatan penting bagi umat untuk merenungkan dan merefleksikan perjalanan hidupnya di dunia ini, dari hari ke sehari, dari satu kegiatan ke kegiatan lain, dari satu kejadian ke kejadian lain, bahkan dalam setiap interaksinya dengan lingkungannya, dengan orang lain, dengan sesama, dengan alam raya ini, dengan diri sendiri, bahkan dengan Sang Allah sendiri.

Menjadi sangat vital penting dan mendesak karena sesungguhnya setiap manusia tidak memiliki kesempatan banyak untuk memperbaiki diri agar selalu tertuju pada rencana Allah atas hidup dan kesempatan yang telah dianugerahkan kepada setiap orang.

Artinya, hidup manusia yang penuh risiko dengan segala macam ancaman kehidupan yang datang dari berbagai penjuru, maka manusia harus selalu siaga 100%, dan 24 jam penuh tanpa jedah bahkan setiap tarikan nafas dan gerak langkah. Hari ini begitu sehat dan kuat dan baik-baik saja, tetapi sangat mungkin besok hari tidak lagi demikian. Bahkan hitungan menit dan jam berikutnya, kisah hidup bisa saja berubah 180 derajat.

Masa adeven menjadi kesempatan yang benar dan baik untuk mempersiapkan diri menyambut kedatangan Juru Selamat dalam diri Yesus Kristus. Sebab, sesungguhnya kedatangan Juru Selamat itu bukan tanpa tujuan yang jelas. Allah hadir dan datang ke dunia dalam wujud manusia, dalam diri Sang Anak, untuk menyelamatkan hidup manusia dari kehancuran karena dosa itu.

Misi penyelamatan Allah harus disambut oleh setiap umat yang hendak dipulihkan dan diselamatkan. Sebab hanya mereka yang sudah siap yang akan menerima keselamatan itu. Keselamatan yang total dan menyeluruh, yaitu seluruh kehidupan akan dipulihkan, akan diubahkan. Manusia akan bertransformasi dari hidup yang kelam, kotor, rusak menjadi baharu kembali. 

Tidak hanya itu, bahkan layak bersama Sang Anak, layak menjadi bagian dari lingkungan Sang Allah karena sudah diselamatkan. Dan dengan demikian, segala hak sebagai anak-anak Allah akan melekat dalam kehidupan mereka yang sudah diselamatkan oleh Allah sendiri.

Itu artinya, bahwa masa adven, masa persiapan dan penantian kelahiran Sang Anak, menjadi kesempatan untuk memantaskan diri. Betul,setiap orang harus memantaskan diri, melayakkan diri untuk berjumpa dengan Sang Kristus Yesus yang akan mengubah hidupmu secara total. Karena, sesungguhnya, hanya mereka yang pantaslah yang bisa jumpa dengan Sang Anak. Hanya mereka yang sudah mempersiapkan diri yang pantas bertemu muka dengan Sang Anak Juru Selamat itu.

III.

Mengapa harus memantaskan diri selama masa adven berlangsung? Karena sesungguhnya kehidupan manusia di dunia yang fana ini penuh dengan dosa, pelanggaran akan kehendak dan tinta Allah sendiri. Yang dilakukan nyaris tiada henti setiap hari, bahkan setiap saat. Dengan pikiran sendiri, perkatan, sikap, dan perbuatan yang tidak selalu seturut dan mencerminkan pesan Allah kepada manusia.

Hendaknya setiap orang bertanya selalu, pantaskah atau layakkah diri ini berjumpa dengan Allah. Pantaskan hidupku ini dipulihkan oleh Sang Anak Juru Selamat? 

Kata kuncinya ada disana. Yaitu hendaknya setiap orang melakukan perenungan habis-habisan, secara total dan menyeluruh tentanh sepak terjang hidup yang dijalani selama ini, paling tidak selama setahun berjalan dan akan berakhir tahun ini. Dan lihat, disana akan nampaknya bahwa sesungguhnya diri kita, diri Anda tidak layak berjumpa Allah. Tidak pantas untuk diselamatkan. 

Kini kesempatan sudah dibuka, minggu adven sudah dimulai, dan saatnya untuk membersihkan diri, memantaskan diri agar saat natal tiba, Anda akan penuh sukacita menyambutnya, karena Anda pantas dan layak untuk dipulihkan.

Dan orang yang siap dipulihkan adalah mereka yang hidup penuh sukacita, damai dan kegembiraan yang terus menularkan hal itu kepada orang lain, kepada sesama, kepada lingkungannya. Dan akan menampak dalam keseharian hidup yang dijalani.

IV.

Salah satu arena pembersihan diri yang mendesak dilakukan oleh setiap orang pada zaman ini adalah ketika menjalani hidup penuh penuh ego, mementingkan diri sendiri. Hanya fokus pada perjuangan memenuhi kepuasan pribadi, mimpi pribadi sedemikian sehingga tidak peduli dengan lingkungan sekitar, mulai dari dalam rumah tangga, pekerjaan dan masyarakat luas.

Lebih parah lagi, demi memuaskan ego sendiri, rela menghancurkan orang lain. Atau kalau tidak menghancurkan orang lain, tetapi membiarkan orang lain dalam kehancuran sendiri. Cuek bebek dan sikap "emangnya gue pikirin".

Perubahan teknologi informasi, komunikasi, media sosial, dan se-abreg kemudahan yang saat ini dialami oleh setiap orang menjadi penyebab utama mengapa manusia menjadi terasing dengan dunia sekitarnya. Menjadi tidak peduli dengan sesamanya. Hubungan utama hanya di dalam dunia maya, dan sangat minim dunia nyata. Hidup manusia menjadi rusak dan hancur, sehingga perilaku menyimpang marak dimana-mana dan membawa pola kehidupan yang semu adanya.

Inilah yang menjadi sumber refleksi yang perlu dilakukan agar manusia kembali kepada jalan yang benar, sikap betul, persepsi yang pada tempatnya tentang hidup manusia yang utuh.

Patokannya adalah bahwa kedatangan Allah dalam diri Sang Anak yang lahir, untuk memulihkan hubungan yang sudah putus, hancur dan membuat manusia terasing di dalam kubangan dosa.

Allah menghendaki agar manusia hidup dalam hubungan dan relasi yang benar dengan sesamanya, dengan alam sekitarnya, bahkan dengan Allah sendiri. Pemulihan hubungan inilah menjadi target kunci Allah untuk memulihkan hidup manusia yang sudah hancur itu.

Hanya dengan memulihkan hubungan ini, maka dunia ini, hidup di jagad raya ini, eko sistem kehidupan akan normal kembali. Allah menghendaki hidup manusia yang harmonis antara diri sendiri, dengan sesama, dengan alam sekitarnya dan dengan Allah sendiri.

Memantaskan diri menuju Natal, akan menjadi kunci keberhasilan manusia memaknai peristiwa natal sendiri dalam perjalan kehidupannya sendiri, kehidupan sesama dan kehidupan di dunia ini.

Karenanya, paling tidak ada 3 hal penting yang harus dilakukan oleh setiap orang agar saat Sang Anak lahir nanti, dia akan menjadi pantas berjumpa dengan Allah dan pantas untuk dipulihkan secara total, yaitu :

  1. Berdoa dan mengusahakan secara nyata damai sejahtera di sekitar kita setiap saat.
  2. Meninggalkan perbuatan-perbuatan buruk di masa kini, khususnya yang menyebabkan manusia sendiri mengalami keterasingan dengan diri sendiri dan dengan sesama.
  3. Berjaga-jaga, sebagai cara untuk selalu siaga dan membangkitkan kesadaran diri yang tinggi agar tidak pernah terlambat menyambut kedatangan Sang Juru Selamat.

Selamat memasuki minggu adven dan mempersiapkan diri tetap berjaga dengan terjaga. Tuhan menyertai dan memberkati Anda !

YupG, Minggu Adven kedua 8 Desember 2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun