Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan featured

Mana yang Harus Diawasi, Netflix atau YouTube?

18 Agustus 2019   14:04 Diperbarui: 8 Juli 2020   11:02 953
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
vice.com/ar/article/gymzjj/خِتان-ما-بعد-الزواج-الأزواج-والمجتمع-يُفسدون-ما-أنقذه-الأهل

Pro dan kontra yang telah menjadi viral pernyataan Agungs Suprio, Ketua KPI tentang pengawasan pada kanal video Netflix dan Youtube masih terus berlanjut, bahkan melibatkan berbagai unsur hingga para anggota legislative di Senayan.

Menjadi perdebatan dan melahirkan antara setuju dan tidak setuju, sebagian besar karena hanya alasan dari kewenangan KPI secara undang-undang tidak mendukung, dengan lain kata, itu diluar kewenangannya. Juga selalu dikaitkan tentang kinerja KPI yang selama ini dinilai kurang berhasil melakukan tugas dan tanggungjawabnya karena masalah intern organisasi.

Tanpa mengabaikan aspek hukum dan kewenangan organisasi KPI, yang jauh lebih penting dan utama mesti dicermati adalah "alasan utama dari pengawasan terhadap dua kanal  video internet itu, yaitu Youtube dan Neflix". Sebab, Agung Suprio mencemaskan berbagai konten yang muncul dalam video digital inin.

Kakuatiran ketua KPI ini juga menjadi kekuatiran seluruh orangtua yang memiliki anak-anak yang sedang bertumbuh dan diakui menjadi pengguna paling banyak dari dua kanal ini. 

Di kedua kanal video inilah bisa di tonton semua hal tanpa kontrol yang ketat. Video porno, kekerasan, radikalisme, terorisme dan sebagainya menjadi media yang sangat mudah dicerna oleh anak-anak yang sedang bertumbuh.

Dari alasan ini, harusnya kita berterima kasih kepada Asgung Suprio terhadap keprihatinan yang dilontarkannya. Pesan yang disampaikan jelas, bahwa masa depan generasi ini akan hancur kalau konten-konten video di dua kanal ini tidak bisa dikendalikan. Dan itu artinya masa depan bangsa ini juga dipertaruhkan.

Pertanyaannya mana kanal yang lebih berbahaya dari sisi konten, apakah neflix atau youtube?

Kanal Neflix

Seperti publik hiburan paham bahwa NEFLIX itu begitu sangat terkenal dan monumental yang hingga saat ini menjadi salah satu penyedia layanan media streaming digital terbesar di jagad ini. Dan nampaknya akan terus berkembang dan bertumbuh dengan kemandirian bisnis yang luar biasa. Apalagi sudah tercatat di bursa efek Nasdaq Amerika Serikat.

Perusahaan Neflix yang didirikan dan dibangun dengan inovasi yang sangat keren ini oleh Reed Hasting dan Marc Dandolph pada tahun 1997 di Scotts Valley, California, USA. Pada mulanya dimulai dengan  model bisnis sebagai agen penjual DVD dan sekaligus rental DVD dengan melayani pengiriman ke pelanggan.  Tetapi kemudian, dia fokus pada penyewaan saja, sedangkan penjualan DVD ditinggalkannya.

Kemudian setelah 10 tahun berdiri, pada tahun 2007 melakukan ekspansi bisnis dengan model baru, yaitu "Medua streaming" yang ditawarkan melalui online dengan sejumlah program film dan televise termasuk didalamnya program yang dibuat dan dikembangkan sendiri oleh Neflix.

Pertumbuhan begitu kencang, bahkan sejak Januari 2016, layanan Neflix telah menjangkau di 190 negera di seluruh dunia. Layanan bebasnya melalui internet mendapatkan tanggapan pasar luar biasa, kecuali di daratan China, Suriah, Republik Krimea, dan Indonesia dengan pemblokiran disejumlah penyedia jasa internet.

Dari sejumlah situs web diketahui bahwa dari bulan Juli pada tahun 2018, Netflix telah mencapai kepemilikan lebih dari 130 juta total pelanggangan secara internasional, termasuk 57.38 juta di Amerika Serikat sendiri sebagai pelanggan utamanya. Kantor cabangnya tidak hanya di USA saja tetapi juga ada di Belanda, Brasil, India, Jepang dan Korea Selatan

Sejak 2012 Neflix mengembangkan dan memproduksi konten sendiri secara berseri dan selalu mendapatkan tanggapan pasar yang luar biasa. Netflix telah memperluas produksi film dan serial televisi sejak saat itu secara besar-besaran, dengan menawarkan konten "Netflix Original" melalui perpustakaan digital milik mereka baik dilayanan televisi maupun film.

Berdasarkan data yang ada tercatat hingga kini Netflix telah merilis lebih dari 126 "Original Series" atau film ditahun 2016,  dan selebihnya dari keseluruhan jaringan kabel atau layanan chanel.

Dengan demikian, apa yang ditonton oleh pelanggan di Neflix betul-betulk terkontrol dan video yang ditawarkan benar-benar kebutuhan pasar yang selalu update dengan perkembangan. 

Artinya pula bahwa sebenrnya dari segi konten tidak ada yang liar di dalam Neflix karena pelanggan tidak bisa membuat sendiri konten yang ditontonnya. Sesuatu yang sangat berbeda dengan Youtuber.

Kanal YouTube

Dilihat dari hasil akahirnya memang seakan akan tidak ada beda antara Neflix dengan Youtube, karena sama-sama menyediakan sejumlah video yang bisa ditonton secara digital berbasis internet.

Namun, dari segi penyediaan konten, sangat berbeda antara Neflix dengan Youtube. Karena dengan kanal Youtube penyedia konten boleh siapa saja, terutama yang sudah menjadi member, atau telah terverifikasi keanggataannya dalam kanal youtube. Dan dengan demikian, dia bebas untuk memprosikan, mengupload konten-konten yang dibuatnya sendiri.

Di lacak dari berbagai situs, mendapatkan pemahaman bahwa kanal youtube ini pada mulanya merupakan situs web berbagi video yang dibuat oleh tiga mantan karyawan PayPal pada Februari 2005. Dan dengan situs yang mereka rancang itu memberikan kesempatan bagi para pengguna untuk mengunggah, menonton dan tentu saja bisa berbagi video.

Dirikan di San Mateo, California pada 14 Februari 2005 oleh Jawe Karim, Steve Chen dan Chad Hurley dibawah kepemilikan Google sendiri sebagai salah satu anak perusahaannya. 

Dengan aplikasi youtube yang disediakan maka semua ornag dapat mengunggah video apa saja dan sebanyak apapun hanya dengan sayarat sederhana yaitu memiliki akun YouTuber. Menariknya, setiap video yang diunggah dapat ditonotn oleh siapapun diseluruh dunia.

Melihat perkembangan yang ditawarkan, nampak bahwa youtube menyediakan berbagai bentuk konten video, antara lain:

  1. Konten video buatan pengguna sendiri, artinya dibuat oleh si pemilik akun yang sudah diverifikasi
  2. Video klip film,
  3. Video klip televisi
  4. Video musik
  5. Vlog atau video blog yang sangat terkenal dimana-mana

Untuk mendorong pertumbuhan marketnya, YouTube memiliki slogan yang keren yaitu, "Broadcast Yourself", maka pengelola kanal video ini menyediakan durasi video sekitar 15 menit lamanya, bahkan bisa berdurasi 12 jam apabila akun pemilik youtube telah diberifikasi oleh admin.

Dengan pengelolaan yang sesungguhnya sangat sederhana itu, kanal youtube ini berkembang begitu cepat. Misalnya saja pada Juli 2013, kanal youtube ini telah mencapai 10 juta pelanggan dari seluruh dunia. Dan pada tahun 2016 pelanggannya telah menyentuh angka 42,3 juta pelanggan. Dan nampaknya angka ini akan terus bertumbuh dan berkembang.

Berdasarkan hasil penelitian, pelanggan youtube menonton video di kanal ini rata-rata 15 menit untuk setiap video yang dipilihnya. Oleh karenanya kanal ini telah menjadi arena bisnis yang luar biasa bagi mereka yang menekuninya yang dikenal dengan istila youtuber.

Memanfaatkan kanal youtube ini, paling tidak ada 4 kemanfaatan yang bisa dicatat yaitu:

  1. Media mencari informasi apa saja dengan sangat mudah yang berasal dari dalam maupun luar negeri dengan segala macam kepentingan dan kebutuhan.
  2. Dengan membuat Vlog misalnya, atau video klip pendek, maka seseorang bisa menyebarkan informasi apapun yang dikehendaki kepada seluruh dunia.
  3. Media youtube mampu menghasilkan uang yang banyak bagi yang menekuni sebagai profesi dan berkolaborasi dengan iklan produk dan jasa.
  4. Kanal youtube dapat mengantar seseorang menjadi sangat terkenal baik didalam negeri maupun secara internasional.

Harus Diawasi: Neflix atau Youtube?

Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa kedua kanal video digital ini, baik Neflix maupun Youtube merupakan media yang sangat baik dan dibutuhkan oleh masyarakat dalam memenuhi kebutuhan akan hiburan yang cepat, mudah, murah, terjangkau dan dapat dioperasikan.

Kalau dilihat dari konten yang muncul dari kedua kanal ini, maka harus diakui bahwa Kanal Youtube mempunyai peluang sangat besar untuk munculnya konten-konten yang meyimpang dan menyesatkan ketimbang kanal Neflix. 

Sebab, konten Youtube tersedia ruang dan peluang untuk membuat konten yang berisi pesan-pesan yang tidak baik dan sehat bagi kehidupan masyarakat.

Sebutkan misalnya konten berbau pornografi, kekerasan, radikalisme, penyimpangan perilaku dan sebagainya. Jadi, sesungguhnya konten inilah yang menjadi pesan penting dari Ketua KPI yang mengundang pro dan kontra.

Masyarakat Indonesia yang masih sangat baru dalam era komunikasi digital, sesungguhnya belum memiliki kesiapan yang cukup untuk mampu menyaring semua konten yang berbahaya. Terutama konten yang sensitif bagi generasi muda, remaja dan anak-anak yang begitu bebasnya mereka bisa memiliki akses ke situs web youtube.

Setuju bahwa literasi teknologi infomasi bagi masyarakat, tetapi itu membutuhkan waktu yang infrastruktur yang memadai. Menjadi keprihatinan semua pihak apabila pengawasan konten ini tidak ada yang melakukan.

Kalau dibiarkan, sangat mungkin akan menjadi salah satu faktor penentu apakah negeri ini bisa menjadi negara besar pada tahun 2030 dan 2045 seperti yang selalu menjadi simpul strategis pembangunan nasional oleh Jokowi pada lima tahun kedepan.

Yupiter Gulo, 18 Agustus 2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun