Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Kenali 4 Bentuk Emosi Ketika Anda Kehilangan

14 Juni 2019   12:35 Diperbarui: 14 Juni 2019   20:18 464
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perjalanan hidup setiap orang pasti mengalami kesulitan dan masalah yang tidak bisa dielakkan dan harus dihadapi dan diselesaikan. Tidak hanya sekali saja kesulitan itu muncul di dalam hidup seseorang, tetapi bisa beberapa kali. Bahkan bagi banyak orang, bisa saja masalah itu sepanjang jalan kehidupan. Dan merasa tidak pernah bebas dari kesulitan hidup.

Perbedaan yang nyata hidup setiap orang terletak dari bagaimana sikap dan caranya menghadapi dan menyelesaikan setiap masalah dan kesulitan hidup yang harus dihadapi. Ini benar dan nyata adanya. Tanyakan kepada setiap orang dan Anda akan takjub bagaimana mereka menghadapi dan menyelesaikan problem itu.

Harus diakui banyak yang berhasil dan mencapai level kehidupan yang tergolong sukses, tetapi juga tidak sedikit yang gagal melewati masalah dan kesulitan, bahkan sangat mungkin mereka merasa hidup ini menjadi jalan penderitaan selalu. Dan seakan-akan disana ada misteri atau ada rahasia yang harus diketahui untuk bisa melewati masalah dan kesulitan hidup.

Sangat mungkin saat ini Anda baru saja mengalami keterpurukan yang begitu mengerikan, sehingga hari-hari yang dilewati menjadi horor yang terus menghantui langkah demi langkah. Dan tentu saja hidup menjadi tak nyaman, tak damai, dan tak sukacita.

Atau sebutkan sajalah misalnya bahwa Anda baru saja kehilangan pekerjaan Anda yang menjadi satu-satunya sumber penghidupan dan keluarga yang Anda. Dan bisa jadi, hidup menjadi sangat buntu tiada jalan keluar, karena pada saat yang sama ada banyak kebutuhan harus dipenuhi tetapi sumber penghasilan menjadi kosong.

Ada begitu banyak masalah kehidupan yang berbeda untuk setiap orang, baik ringan dan beratnya, maupun macam dan jenis masalah yang dihadapi. Sebutkanlah masalah yang rumit dan mencekam, yaitu Anda baru saja bercerai dengan pasangan hidup yang selama ini berjalan bersama Anda. Dan mungkin Anda tidak siap menerima keadaan harus bercerai dengan pasangan sehingga hidup menjadi frustrasi adanya.

Dan lebih rumit sekali lagi, apabila masalah yang dihadapi bukan single problem tetapi multiple problems. Misalnya, kehilangan pekerjaan, pada saat yang sama pasangan hidup meninggalkan Anda, dan bisa lagi anak-anak terjebak dalam dunia narkoba.

Begitulah warna-warni hidup yang dijalani. Kalau demikian, pertanyaan yang harus dijawab, lalu, apa yang harus Anda lakukan selanjutnya? Apakah Anda hanya akan meringis dan pasrah? Atau, apakah Anda akan mencari kambing hitam mengapa masalah itu harus dihadapi?

Bila secara jujur diakui maka setiap orang yang menghadapi masalah memiliki beberapa jenis emosi yang sering mempermainkan hidup Anda sampai Anda bisa keluar dari situasi masalah tersebut. Betul sekali, bahwa setiap kali Anda mengalami suatu kehilangan dalam hidup Anda, Anda akan berhadapan dengan empat emosi:

Pertama, Kemarahan. Emosi ini menjadi representasi dari sikap tidak menerima kenyataan yang ada dan terus mencari jawaban, mengapa ini terjadi padaku? Mengapa harus kehilangan sesuatu yang sangat dicintai dan disayangi?

Kedua, Duka. Duka menjadi bentuk emosi yang mewaikili tentang kehilangan apa saja dalam hidup ini, dan menjadi sikap protes mengapa harus kehilangan milik yang susah payah dikumpulkan. "Aku kehilangan apa saja?". Setiap kehilangan, pasti membawa duka, dan duka pasti melemahkan spirit dan kondisi fisik hidup. Bila duka tidak bisa dikelola maka akan berdampak fatal bagi seseorang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun