Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Agar Tidak Menjadi Pemimpin "Sok Tahu", Kenali Gaya Kepemimpinan Anda

16 Maret 2019   06:46 Diperbarui: 18 Maret 2019   11:28 609
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.kajiantauhid.com/2018/08/andai-anda-jadi-presiden.html

Pertimbangkan kekuatan dan kelemahan:

Bagaimana kinerja Anda di masa lalu dan apa kecenderungan Anda untuk melakukan sekarang, semua hal ini akan menentukan bagaimana Anda belajar dan bergerak menuju kekuatan dan kelemahan Anda.

Ketika Anda mengetahui tentang kedua kekuatan dan kelemahan Anda, itu akan membantu Anda mencapai banyak hal jika Anda mengetahui potensi sejati Anda.

Pertimbangkan umpan balik:

Jadi, Anda akan memiliki sedikit gagasan tentang diri Anda dan gaya Anda. Cobalah untuk mendapatkan umpan balik yang tulus dan ketahui apa yang ingin Anda capai.

Menurut gaya pribadi Anda, tanyakan kepada orang-orang bagaimana Anda sebagai pemimpin untuk mengetahui apa yang Anda lakukan, dan bagaimana Anda dapat meningkat.

III. Jenis Gaya Kemimpinan

Setelah Anda menganalisis gaya kepemimpinan pribadi Anda, lihat kategori kepemimpinan mana yang Anda miliki dan tingkatkan diri Anda berdasarkan itu.

Temukan apakah gaya kepemimpinan Anda termasuk otokratis, demokratis, atau gaya kepemimpinan visoner. Ingat tidak ada yang terbaik dan terjelek. Semua gaya pada dasarnya baik dan jelek.

Kepemimpinan otokratis

Pemimpin otokratis adalah bos "bos" yang stereotip. Mereka mencoba untuk memiliki kontrol total pada pengambilan keputusan dan tidak mengharapkan pendapat dari karyawan tetapi hanya kepatuhan mereka. Meskipun ini tentang mengendalikan dan mendikte tim, itu juga dapat mengarah pada kesuksesan dan pertumbuhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun