Mohon tunggu...
Yuni saroh
Yuni saroh Mohon Tunggu... mahasiswi

yuni saroh, mahasiswi ilmu komunikasi jurnalistik.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi: Keadilan

9 Maret 2020   16:02 Diperbarui: 9 Maret 2020   15:59 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Keadilan bagaikan ilusi

Jiwaku meronta -- ronta

Dimana kedilan, dimana kesetaraan 

Keadilanku ditadakan

Hukum bagaikan pisau

Tumpul keatas, tajam kebawah

Hukumku Lucu bagaikan permainan

Dibuat oleh petingi negeri

Di langgar oleh petinggi negeri

Apa itu yang namanya keadilan?

Rakyat kecil menangis

Berseru

Jiwanya meronta -- ronta 

Hanya untuk keadilan

Dimanakan kedilan ku sekarang?

Kenapa dirampas?

Kenapa di batasi?

Aku dan rakyat kecil ingin bebes

Bagai burung yang terbang

Bagai burung yang mengepakan sayapnya dengan bebas 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun