Mohon tunggu...
Yuni Nur Rohman
Yuni Nur Rohman Mohon Tunggu... Mahasiswa - KKN Tematik UPI 2021

Mahasiswa Bimbingan dan Konseling, Universitas Pendidikan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

KKN Tematik UPI 2021 sebagai Upaya Optimalisasi Pelaksanaan Pembelajaran Daring di SDN Darangdan

25 Juli 2021   10:50 Diperbarui: 25 Juli 2021   11:11 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Pandemi COVID-19 yang terjadi pada akhir tahun 2019 ternyata masih memberikan dampak yang besar sampai saat ini. Tempat peribadahan, perusahaan/perkantoran dan tempat-tempat umum banyak yang dibatasi atau bahkan ditutup akibat adanya pandemi COVID-19. 

Salah satu tempat yang juga terimbas dampaknya adalah sekolah. Sekolah tempat proses pembelajaran bagi siswa terpaksa dibatasi kegiatannya, proses pembelajarannya dipindahkan kerumah masing-masing, dan pembelajaran dilaksanakan secara daring (dalam jaringan). 

Akibatnya, sistem pembelajaran dilakukan tanpa tatap muka secara langsung, melainkan dilakukan dengan sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ). Kebijakan tersebut merupakan keputusan pemerintah sebagai upaya adaptasi kebiasaan baru di bidang pendidikan untuk mencegah penyebaran pandemi COVID-19, yang sudah diberlakukan mulai bulan Maret 2020 lalu hingga saat ini.

Namun, ternyata tidak semua daerah-daerah di Indonesia memberlakukan kebijakan ini. Banyak sekolah yang ternyata belum siap untuk melaksanakan pembelajaran daring, karena berbagai hambatan dan kendala yang ada. 

Mulai dari sarana dan prasarana sekolah yang tidak memadai, siswa yang tidak memiliki fasilitas untuk melaksanakan pembelajaran daring (seperti: handphone, komputer atau laptop, kuota internet), guru yang kurang siap untuk melaksanakan pembelajaran daring, serta orang tua siswa belum siap untuk mendampingi anaknya belajar dirumah. 

Tapi disisi itu juga, banyak sekolah-sekolah yang sudah melaksanakan pembelajaran daring ini, meskipun belum optimal dan masih memiliki banyak kekurangan dalam pelaksanaannya.

Melihat kondisi pendidikan di Indonesia seperti itu, Universitas Pendidikan Indonesia turut andil untuk mengoptimalkannya. Salah satu kontribusinya untuk menanggulangi dampak yang ditimbulkan oleh COVID-19 dalam bidang pendidikan tersebut yaitu melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik yang dilakukan oleh mahasiswa. 

KKN atau Kuliah Kerja Nyata ini merupakan program pengabdian kepada masyarakat dimana mahasiswa dapat berkontribusi secara nyata didalamnya. Diharapkan dengan adanya KKN ini bisa membantu mengatasi masalah di bidang pendidikan sekaligus memberikan edukasi mengenai upaya pencegahan dan penanggulangan dampak yang disebabkan oleh COVID-19.

Salah satu kegiatan KKN yang dilaksanakan mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia bertempat di SDN Darangdan. SDN Darangdan merupakan salah satu sekolah yang beralamat di Lingkungan Darangdan RW.08, Kelurahan Kota Kulon, Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang. 

SDN Darangdan merupakan salah satu sekolah yang juga melaksanakan pembelajaran daring (dalam jaringan) ketika masa pandemi COVID-19 ini. Pembelajaran daring yang dilaksanakan ini sudah dilakukan semenjak bulan Maret 2020 lalu.

Dalam melaksanakan pembelajaran daring, guru-guru di SDN Darangdan memanfaatkan aplikasi whatsapp sebagai aplikasi pendukung proses pembelajarannya. 

Guru-guru membuat group setiap kelasnya (1, 2, 3, 4, 5 dan 6) untuk proses pembelajaran yang dilaksanakan. Pelaksanaan proses pembelajaran dilakukan dengan cara mengshare ke group whatsapp materi pembelajaran dan tugas yang harus dikerjakan siswa. Setelah itu, siswa diminta untuk mengumpulkan tugasnya dengan cara memotret hasil pekerjaannya lalu mengirimkannya ke whatsapp atau siswa bisa langsung datang ke sekolah untuk mengumpulkan tugas tersebut. 

Namun, guru-guru di SDN Darangdan ini tidak menggunakan aplikasi-aplikasi lain (seperti: ZOOM, Google Meet, Google Classroom, dll) yang bisa menunjang proses pembelajarannya. Hal tersebut dikarenakan banyak orang tua siswa yang mengeluh tidak bisa menggunakannya, handphone yang digunakan tidak mendukung atau tidak bisa mengakses aplikasi-aplikasi tersebut sama sekali, kuota yang digunakan terlalu besar dan bahkan ada siswa juga yang tidak memiliki handphone sama sekali. Sehingga, aplikasi lain selain whatsapp tidak mendukung untuk digunakan dan guru-guru memutuskan hanya menggunakan aplikasi whatsapp untuk menunjang proses pembelajarannya.

Selain itu, mengingat juga ada siswa yang tidak memiliki handphone, guru-guru di SDN Darangdan juga memutuskan untuk melaksanakan home visit seminggu sekali ke rumah siswa secara langsung. Home visit tersebut dilakukan untuk memfasilitasi siswa-siswa sekaligus untuk memperjelas pembelajaran daring yang dilaksanakan, terutama dalam penyampaian materi pembelajarannya. 

Guru SDN Darangdan membagi siswa dalam satu kelas menjadi tiga kelompok untuk melaksanakan home visit, sehingga guru SDN Darangdan akan mendatangi setiap kelompoknya secara bergiliran dihari yang berbeda. 

Namun, home visit tersebut hanya dilakukan ketika awal-awal pembelajaran daring diberlakukan, karena pandemi COVID-19 pada saat itu yang masih tidak terlalu parah dan juga home visit tersebut merupakan salah satu metode yang disarankan oleh pemerintah untuk dilakukan dalam melaksanakan pembelajaran daring ini. Sehingga, karena home visit tidak lagi dilakukan, untuk melaksanakan pembelajaran daring pada saat ini, guru-guru di SDN Darangdan hanya mengandalkan whatsapp group untuk melaksanakan pembelajaran.

Selanjutnya, berbagai hambatan dan kendala juga banyak terjadi di SDN Darangdan terutama ketika melaksanakan pembelajaran daring ini. Beberapa kendala tersebut seperti: 

(a) masih ada siswa yang tidak memiliki handphone karena SDN Darangdan ini letaknya bisa dibilang termasuk pedesaan, 

(b) banyak siswa yang tidak memiliki kuota internet, meskipun sempat beberapa kali menerima bantuan dari pemerintah, 

(c) guru tidak bisa membimbing dan mengajar siswa terutama dalam proses pembelajaran secara langsung, sehingga proses pembelajaran agak sulit dilakukan, 

(d) guru kebingungan dengan metode pembelajaran yang akan digunakan, karena mengingat siswa yang masih anak-anak juga, 

(e) guru kesulitan/tidak bisa memantau proses pembelajaran siswa secara langsung dan tidak bisa memantau pemahaman materi siswa sampai sejauh mana mengerti materinya, karena guru tidak bisa mendatangi setiap rumah siswa, 

(f) ada beberapa orang tua siswa yang juga kurang perhatian dan kurang aktif terhadap proses pembelajaran anak-anaknya, sehingga kurang memperhatikan proses pembelajaran pada anaknya tersebut, 

(g) ada siswa yang tidak mengerjakan tugas karena orang tuanya yang kurang perhatian, orang tuanya tidak memiliki handphone, orang tuanya sibuk, dll, 

(h) banyak orang tua yang mengeluh karena anaknya tidak mau belajar dirumah, anaknya tidak mau mengerjakan PR, dll sehingga ada juga siswa yang keteteran dan ketinggalan pelajaran, serta 

(i) masih ada siswa yang belum bisa membaca sehingga itu menghambat proses pembelajarannya.

Melihat adanya berbagai hambatan dan kendala tersebut, maka dari itu untuk mengatasinya dan untuk mengoptimalkan pelaksanaan pembelajaran daring yang dilaksanakan di SDN Darangdan sekarang, mahasiswa yang melaksanakan KKN di SDN Darangdan membuat beberapa program seperti:

  1. Mendampingi dua guru (yaitu: guru kelas 1 dan kelas 3) sebagai penguatan pembelajaran daring untuk semua mata pelajaran di SDN Darangdan dengan cara membantu dan mendampingi guru-guru tersebut terutama untuk berbagai kebutuhan yang diperlukannya.
  2. Melakukan pendampingan pembelajaran daring siswa untuk semua mata pelajaran di SDN Darangdan, dengan membuat beberapa program seperti: (a) TST (tutorial service time): Program ini adalah program yang diadaptasi dari bimbel GO. Program ini dilakukan untuk melayani siswa yang ingin bertanya seputar PR sekolahnya atau kesulitan dalam mengerjakan PR, membantu siswa yang ingin belajar tambahan selain belajar disekolah (misalnya: seputar materi yang masih belum dipahami, materi yang ingin lebih diperkuat lagi, belajar membaca, belajar berhitung, dll sesuai yang dibutuhkan). Program ini dibuat dengan maksud untuk membantu mengoptimalkan proses pembelajaran siswa ketika dirumah dan membantu meringankan beban orang tuanya terutama ketika membimbing atau mendampingi anaknya belajar dirumah, dan (b) Say it, i’ll hear: program ini adalah program sesi curhat yang dilakukan untuk mendengarkan berbagai keluhan siswa, terutama dalam pembelajaran pada masa pandemi ini (seperti: kesulitan yang dirasakan, berbagai hambatan yang dihadapinya, dll). Sehingga siswa dapat dibantu tidak hanya dalam hal akademik atau proses pembelajarannya saja, namun siswa juga dapat dibantu dalam hal psikologisnya. 
  3. Melakukan pendampingan orang tua dalam membimbing anak melalui pembelajaran daring untuk semua mata pelajaran di SDN Darangdan, dengan membuat beberapa program seperti: (a) Say it, i’ll hear: program ini adalah program sesi curhat yang dilakukan untuk mendengarkan berbagai keluhan orang tua siswa, terutama dalam pembelajaran pada masa pandemi ini (seperti: kesulitan-kesulitan yang dirasakan terutama dalam membimbing anak belajar dirumah, berbagai kendala yang dihadapi ketika membimbing anak, dll). Sehingga orang tua bisa menceritakan keluhan-keluhan ataupun hambatan yang dirasakannya dan mendapatkan solusi untuk mengatasi berbagai hambatan yang dihadapinya, dan (b) Membuat berbagai poster yang bisa mengedukasi orang tua siswa ketika membimbing anak-anaknya selama belajar dirumah, seperti: bagaimana tips untuk mendampingi anak belajar dirumah, bagaimana tips agar anak mau belajar ketika di rumah, dll.
  4. Mendesain, membuat, melengkapi dan menggunakan media pembelajaran daring untuk guru di SDN Darangdan berupa video pembelajaran. Karena guru-guru hanya mengandalkan whatsapp group untuk proses pembelajarannya, maka dari itu video pembelajaran ini dianggap sebagai media yang paling tepat diberikan kepada siswa untuk mengoptimalkan pelaksanaan pembelajaran daring. Selain kuota yang digunakan lebih sedikit, video pembelajaran ini bisa langsung diakses, diharapkan video pembelajaran ini juga membuat siswa lebih tertarik untuk belajar dengan menonton video dan siswa lebih mengerti dengan materi pelajaran dibandingkan dengan hanya melalui pesan whatsapp saja.
  5. Membantu administrasi guru di SDN Darangdan secara daring sesuai yang dibutuhkan, seperti: membantu guru menyusun RPP, membantu guru mengisi buku induk register peserta didik, membantu guru membuat daftar nilai, membantu guru mendata peserta didik baru, dll.

Program-program tersebut sudah hampir semua dilaksanakan oleh mahasiswa dan mendapatkan sambutan baik dari guru, orang tua siswa dan siswanya. Selanjutnya, diharapkan program-program tersebut bisa memberikan manfaat dan mencapai tujuannya sesuai yang telah direncanakan, terutama dalam mengatasi dampak COVID-19 dalam bidang pendidikan di SDN Darangdan itu sendiri.

Penulis: Yuni Nur Rohman – 1800400 – Kelompok 36

DPL: Dr. Khaerudin Kurniawan, M.Pd.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun