Mohon tunggu...
Yuniandono Achmad
Yuniandono Achmad Mohon Tunggu... Dreams dan Dare (to) Die

Cita-cita dan harapan, itu yang membuat hidup sampai saat ini

Selanjutnya

Tutup

Raket Artikel Utama

PBSI, dari Hong Kong di Solo Mendarat

16 September 2025   11:20 Diperbarui: 17 September 2025   04:28 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ginting lagi-lagi tersungkur di tangan "duo" Popov dalam dua pekan. Gambar: https://bwfbadminton.com/

Judul "Dari Hong Kong di Solo Mendarat" merupakan plesetan dari kata: Konglomerat. Ceritanya begini. Dulu pernah ada majalah Senang terbitan Gramedia. Seingat saya muncul pertama kali tahun 1988. Kemudian karena ada kasus tabloid Monitor tahun 1991, didemo banyak orang, majalah Senang ikut-ikutan undur diri beberapa pekan (bulan?) berikutnya.

Ada satu rubrik menarik di majalah Senang tersebut. Tentang men-define suatu kata namun dibuat lucu-lucuan. Kalau versi dagelan mataram (Yogya) Namanya: Plesetan. Misalnya membicarakan atau membahas kata KOMISI. Ada pembaca yang menanggapinya dengan "Komisnya Polisi". Ada yang nyerempet agak-agak serius, tapi tetep lucu juga. Misalnya diberi tema DOKTER. Seorang pembaca menjawab: Kalau menulis resep tidak jelas, tapi soal kuitansi jelas.

Yang mau dibahas di tulisan ini soal: Konglomerat. Pembaca si majalah Senang tersebut secara random menjawab dengan gaya plesetan. Katanya konglomerat itu adalah "Dari hong kong di solo mendarat".

Saya mau mengaitkannya dengan Hong Kong (HK) Open 2025. Kemudian orang Solo yang pernah juara di HK Open tahun 1988, yaitu Icuk Sugiarto.

Kemarin Ahad (tepatnya Minggu Wage 14/09/25 atau 21 Rabiul Awal 1447 H) turnamen HK Terbuka telah paripurna. Hasil final HK Open 2025 berakhir dengan lima gelar juara bagi daratan Tiongkok. Li Shi Feng, Wang Zhi Yi, Liang Wei Keng/Wang Chang, Jia Yi Fan/Zhang Shu Xian, dan Feng Yan Zhe/Huang Dong Ping memberikan kesempurnaan bagi Cina dalam laga BWF World Tour di Hong Kong Coliseum, Kowloon, Hong Kong.

Bahkan Tiongkok telah menyegel 2 (dua) titel lebih dulu setelah terjadi derbi pada nomor tunggal putri dan ganda campuran. Lagi-lagi muncul kembali: All Chinesse Final.

Bintang Tiongkok yang pernah mendapat medali perak di Olimpiade 2025 -yakni Liang Wei Keng/ Wang Chang- mulai juara lagi. Pasangan ini banyak dikomentari "sudah habis" karena tidak pernah juara lagi. Ternyata di HK Open dia membuktikan kemungkinan untuk bangkit kembali. Liang/Wang menang atas mantan ganda putra nomor satu lainnya, Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty (India), 19-21, 21-14, 21-17.

Bagaimana dengan pemain kita? PBSI lagi-lagi harus menahan nafas, tidak bisa lega.

Setelah zonk di Kejuaraan Dunia (sementara bagi negeri jiran Malaysia kemarin adalah rekor karena mendapat juara dunia sektor ganda campuran melalui Chen Tang Jie/ Toh Ee Wei) kini kita kosong melompong lagi.

Ada celah menggembirakan di sektor ganda campuran dan tunggal putra. Pasangan Indah Cahya Sari Jamil/ Adnan Maulana mampu menginjakkan kakinya sampai semifinal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun