Mohon tunggu...
Yuni Amalia
Yuni Amalia Mohon Tunggu... Karyawan Swasta

Berawal dari suka membaca terutama novel, saat ini mulai mencoba hal menarik dari membaca artikel. Tentu setelahnya tertantang untuk membuat konten artikel yang menarik.

Selanjutnya

Tutup

Financial

Bunga vs Riba ; Sering dianggap mirip tapi ternyata berbeda loh!

27 Februari 2025   08:00 Diperbarui: 26 Februari 2025   18:08 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernah nggak sih kepikiran, apa sebenarnya perbedaan antara bunga dan riba? Banyak orang menganggap keduanya sama saja, padahal kalau ditelusuri lebih dalam, ada perbedaan mendasar yang bikin bunga dan riba punya konsekuensi berbeda, terutama dari sudut pandang ekonomi konvensional dan syariah. Yuk kita bahas!

Apa itu Bunga???

Dalam dunia keuangan, pasti kamu sering dengar istilah bunga. Tapi, sebenarnya bunga itu apa sih? Bunga adalah imbal hasil yang wajib dibayar oleh pihak peminjam kepada pihak yang meminjamkan sebagai kompensasi atas penggunaan uang dalam jangka waktu tertentu. Bunga bisa muncul dalam berbagai bentuk, seperti pinjaman bank, kredit, atau deposito.

Bunga muncul dalam sistem keuangan sebagai bentuk kompensasi bagi pemberi pinjaman. Logikanya, kalau seseorang meminjamkan uang, mereka ingin mendapatkan keuntungan atau setidaknya kompensasi atas risiko dan waktu yang mereka korbankan. Dalam sistem perbankan, bunga juga jadi sumber utama keuntungan bank karena mereka meminjamkan uang dari dana nasabah dan mendapat imbalan dalam bentuk bunga dari kredit yang diberikan.

Apa itu Riba???

Mungkin kamu sering dengar istilah riba, terutama dalam konteks keuangan syariah. Tapi, sebenarnya apa sih riba itu? Riba ialah kenaikan jumlah pinjaman awal atau tambahan yang dihasilkan dari suatu pembayaran pinjaman keuangan dengan cara yang sangat tidak adil dan tentu merugikan pihak peminjam. Dalam Islam, riba dilarang karena dianggap bisa menimbulkan ketidakadilan dan eksploitasi dalam ekonomi.

Riba itu bukan cuma “bunga” dalam transaksi keuangan, tapi lebih dari itu yaitu tambahan yang nggak adil dalam utang atau jual beli. Soalnya, riba bisa bikin orang rugi dan memperlebar jurang kesenjangan ekonomi, makanya dalam Islam, riba dilarang. Tapi nggak usah khawatir, sekarang udah banyak banget pilihan keuangan syariah yang bisa jadi solusi biar bebas riba!

Lalu, apa ya perbedaan nya???

Banyak yang menganggap bunga dan riba itu sama, tapi sebenarnya ada perbedaan. Dalam sistem keuangan konvensional, bunga dianggap sah sebagai mekanisme ekonomi. Sedangkan dalam Islam, riba dilarang karena dianggap merugikan salah satu pihak dalam transaksi keuangan. Makanya, dalam sistem keuangan syariah, tidak ada bunga, melainkan konsep bagi hasil (profit-sharing) yang lebih adil dan transparan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun