Mohon tunggu...
Yulita Tri Anggraini
Yulita Tri Anggraini Mohon Tunggu... Mahasiswa

hobi masak

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Stres sebagai Faktor Utama Penyakit Maag di Kalangan Mahasiswa Kost

14 Oktober 2025   17:50 Diperbarui: 14 Oktober 2025   16:57 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

3. Kasus di Surabaya (2019) Di Surabaya, seorang mahasiswa yang tinggal di kost meninggal setelah menderita maag akut yang terus memburuk dalam beberapa bulan. Meski sering mengeluhkan nyeri perut, mahasiswa ini enggan memeriksakan diri ke dokter karena kesibukan dengan tugas kuliah. Akibatnya, penyakit maag yang diderita menyebabkan perdarahan lambung yang tak tertangani, yang akhirnya menyebabkan kematian akibat shock hemoragik.

4. Kasus di Bandung (2018) Seorang mahasiswa di Bandung meninggal karena komplikasi dari penyakit maag yang sudah lama dideritanya. Mahasiswa tersebut cenderung melewatkan waktu makan dan hanya mengandalkan makanan instan serta minuman manis. Penyakit maag yang ia alami semakin parah dan menyebabkan kerusakan serius pada lambungnya, namun ia terlambat mendapatkan perawatan medis dan akhirnya meninggal dunia.

5. Kasus di Medan (2017) Di Medan, seorang mahasiswa yang tinggal di kost ditemukan meninggal dunia setelah menderita komplikasi gastritis yang berat. Mahasiswa ini sering mengeluh sakit perut tetapi tidak mengonsultasikannya dengan dokter. Ia memilih mengonsumsi obat-obatan bebas tanpa resep dan terus mengabaikan keluhan yang ada. Pada akhirnya, maag yang dideritanya menyebabkan pecahnya pembuluh darah di lambung yang berujung pada perdarahan berat.

6. Kasus di Malang (2016) Seorang mahasiswa dari luar kota yang tinggal di kost di Malang meninggal akibat maag kronis yang tidak terdeteksi dengan baik. Mahasiswa ini memiliki pola makan yang tidak teratur, sering mengonsumsi makanan pedas, dan kurang tidur. Maag yang ia alami berkembang menjadi ulkus lambung, yang akhirnya menyebabkan pendarahan hebat dan kematian.

7. Kasus di Semarang (2015) Di Semarang, seorang mahasiswa meninggal setelah menderita komplikasi gastritis kronis. Mahasiswa ini sering merasakan mual, perut kembung, dan nyeri perut, tetapi tidak mencari pertolongan medis karena menganggap gejalanya ringan. Akibat pola makan yang buruk, seperti makan larut malam dan mengonsumsi makanan cepat saji, maag yang dideritanya semakin parah, menyebabkan perforasi lambung yang mengarah pada kematiannya.

Kesimpulan

Penyakit maag merupakan salah satu gangguan kesehatan yang sering dialami oleh mahasiswa, terutama mereka yang tinggal di kost dan harus menjalani hidup secara mandiri. Pola makan yang tidak teratur, tekanan akademik, kebiasaan mengonsumsi makanan cepat saji, serta kurangnya waktu istirahat menjadi faktor utama penyebab timbulnya penyakit ini. Dampaknya tidak hanya terasa secara fisik, tetapi juga dapat menganggu konsentrasi belajar, menurunya prestasi kademik, bahkan memengaruhi kesehatan mental mahasiwa.

Meski demikian, maag bukanlah penyakit yang tidak bisa dikendalikan. Dengan menerapkan gaya hidup sehat seperti menjaga pola makan, menghindari makanan pemicu, serta mengelola stres dengan baik mahasiswa dapat mencegah sekaligus mengurangi risiko kambuhnya maag. Kesadaran untuk menjaga kesehatan sejak dini merupakan langkah penting dalam membangun masa depan yang lebih baik. Mahasiswa yang sehat, baik secara fisik maupun mental, akan lebih siap menghadapi tantangan akademik dan menikmati proses belajar dengan optimal. Oleh sebab itu, merawat kesehatan lambung bukan sekadar menghindari rasa sakit, tetapi juga bagian dari menciptakan kehidupan mahasiswa yang produktif, seimbang, dan berkualitas.

 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun