Mohon tunggu...
Yulita MufidatulUla
Yulita MufidatulUla Mohon Tunggu... Mahasiswa - Selamat Datang!!!

Jika Nasihat yang baik tidak memberikan pengaruh bagi perubahan seseorang, maka ketauhilah bahwa hatinya itu kosong. -Abu Bakar Assiddiq-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Stratifikasi Sosial dalam Masyarakat dan Pandangan Islam

28 November 2021   06:30 Diperbarui: 29 November 2021   06:30 418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Stratifikasi sosial merupakan sebuah fenomena sosial yang sering terjadi didalam sebuah masyarakat. Meskipun begitu Sebagian orang yang ada dalam masyarakat tersebut jarang yang menyadari tentang terjadinya sebuah fenomena sosial satu ini. Dikarenakan stratifikasi sosial yang sering terjadi didalam sebuah masyarakat adalah sebuah fenomena sosial yang biasa dan sudah pasti ada didalam kehidupan masyarakat. Namun Ketika kehidupan dahulu, seperti saat masih adanya kerajaan adanya stratifikasi sosial ini sangat bisa dirasakan didalam sebuah masyarakat. 

Setiap orang harus mengetahui dan faham dengan konsep stratifikasi sosial, sebab fenomena sosial satu ini bisa terjadi tanpa disadari dan sering terjadi dalam kehidupan bermasyarakat. Oleh karena itu dengan artikel ini penulis ingin memberikan sebuah penjelasan tentang apa sebenarnya stratifikasi sosial yang terjadi didalam masyarakat.

A. Pengertian Stratifikasi Sosial

Social stratification atau dalam Bahasa Indonesianya diartikan sebagai stratifikasi sosial ini berasal dari kata strata atau stratum yang artinya lapisan dan sosial yang berarti masyarakat. Secara istilah stratifikasi sosial merupakan penggolongan yang berupa kelompok-kelompok yang terjadi didalam suatu masyarakat secara hierarki atau bertingkat sesuai dengan lapisan atau kelasnya. 

Dalam stratifikasi sosial penggolongan atau pengelompokan anggota masyarakatnya terjadi secara vertikal. Dalam stratifikasi sosial ini diibaratkan berlapis-lapis dimana semakin keatas maka akan semakin sedikit populasinya, oleh karena itu stratifikasi sosial sering digambarkan sebagai sebuah bentuk piramida. Dalam stratifikasi sosial pengelompokan masyarakat dibedakan menjadi tiga lapisan dan disetiap lapisan memiliki karakteristik yang berbeda-beda, 3 lapisan tersebut yaitu:
1. Lapisan Atas
Orang yang memiliki kekuasaan tertinggi atau ekonomi yang sangat baik didalam sebuah masyarakat.
2.Lapisan menengah
Orang-orang yang memiliki ekonomi dan kekuasaan menengah dalam sebuah masyarakat
3.Lapisan Bawah
Orang-orang yang tidak memiliki kekuasaan dan ekonomi yang baik dalam sebuah masyarakat.


B. Proses Terjadinya Stratifikasi Sosial


Stratifikasi sosial yang ada dalam masyarakat sebenarnya itu merupakan sebuah fenomena sosia; yang terjadi karena dua hal yang pertama terjadi secara sendirinya artinya memang dalam masyarakat tersebut sudah terdapat atau terjadi sistem stratifikasi sosial tersebut dan yang kedua adalah sistem stratifikasi sosial terbuka, artinya dalam masyarakat tersebut stratifikasi sosial ini sengaja dibentuk oleh para anggota masyarakat dengan maksud dan tujuan tertentu.


C.Sifat Stratifikasi Sosial


Dalam stratifikasi sosial juga terdapat sifat yang berlaku dalam masyarakat. Terdapat tiga sifat yaitu:
1. Terbuka
Pada stratifikasi sosial terbuka disitu masyarakat memiliki kebebasan untuk merubah kehidupannya, yang awalnya berada pada lapisan bawah bisa juga naik kelapisan atas atau menengah, asalkan ada niatan yang sungguh-sungguh untuk merubah lapisan sosialnya.
2. Tertutup
Pada stratifikasi sosial tertutup tidak terdapat kebebasan untuk merubah lapisan sosialnya. Biasanya yang berada pada stratifikasi sosial tertutup ini kebanyakan adalah orang-orang yang berada pada lapisan sosial paling atas, dikarenakan sumber kekayaan yang dimiliki diperoleh secara turun-temurun.
3. Campuran
Pada stratifikasi sosial campuran ini adalah kombinasi antara stratifikasi terbuka dan tertutup. Misalnya disuatu daerah terdapat pendatang baru dari Bali orang tersebut di Bali merupakan orang yang berkasta, tetapi Ketika ia pindah dari Bali ke suatu daerah tersebut dan menjadi seorang buruh, maka mau tidak mau pendatang baru tersebut harus bisa menyesuaikan dirinya dengan kehidupan dan aturan yang ada dalam daerah tersebut.


D. Unsur Stratifikasi Sosial


Menurut teori sosiologi didalam stratifikasi sosial terdapat dua unsur, yaitu kedudukan (status) dan peranan (Role).

a.)Kedudukan (status)
Kedudukan merupakan sebuah posisi seseorang baik itu tinggi atau rendah yang ada dalam lingkungan masyarakatnya. Secara umum masyarakat membagi kedudukan menjadi tiga macam, yaitu:


1. Ascribed Status, yaitu sebuah kedudukan yang diperoleh oleh seseorang secara otomatis dan sudah melekat yang diperoleh karena kelahiran.
Contohnya: jenis kelamin, umur, ras dan kasta atau kebangsawanan.


2. Achieved Status, yaitu suatu kedudukan yang dimiliki oleh seseorang yang dilakukan secara sengaja dengan melakukan beberapa usaha dan kerja kerasnya sendiri.
Contohnya: Pendidikan.


3. Assigned Status, yaitu suatu kedudukan yang dimiliki oleh seseorang dikarenakan telah berjasa kepada masyarakat, sehingga masayarakat memberikan sebuah penghargaan kepadanya sebagai bentuk apresiasi. Contohnya: Pahlawan.


b.)Peranan (Role)
Peranan (role) merupakan perbuatan atau aspek dinamis yang dikerjakan oleh seseorang dengan cara melakukan hak dan kewajiban sesuai dengan kedudukan yang dimilikinya. Setiap orang pasti memiliki sebuah peranan yang bermacam-macam dalam kehidupannya yang bisa saja berasal dari pergaulan hidup yang dialaminya. Dan peranan dapat menentukan tentang apa yang harus diperbuat atau dikerjakannya kepada masyarakat serta kesempatan-kesempatan yang diberikan oleh masyarakat kepada seseorang tersebut.


E.Penyebab Stratifikasi Sosial


Stratifikasi sosial merupakan suatu hal atau keadaan yang umum didalam suatu masyarakat. Dasar pokok dari munculnya sistem pelapisan sosial dalam masyarakat ini disebabkan karena adanya sistem penghargaan dan penilaian terhadap berbagai macam hal yang ada dalam masyarakat tersebut. Baik itu berkenaan dengan potensi atau kemampuan yang dimiliki oleh masing-masing manusia yang tidak sama dengan yang lainnya. Hal inilah yang akan menyebabkan perebutan atau persaingan beberapa hal tersebut demi mendapatkan sebuah lapisan sosial yang baik dalam masyarakat. Terdapat lima penyebab terjadinya stratifikasi sosial yaitu:


1. Ketakwaan dalam Beragama, Dalam stratifikasi sosial ketakwaan dalam beragama terhadap tuhannya masing-masing bisa membuat mereka menjadi terbagi kedalam beberapa lapisan. Ini semua bisa saja terjadi karena adanya etnosentrisme terhadap agama, persaingan agama dan sumber daya yang tidak merata dalam suatu masyarakat.


2. Kekayaan, penyebab terjadinya stratifikasi sosial yang satu ini merupakan salah satu penyebab yang memang sudah umum dan banyak terjadi, sebab apabila seseorang memiliki kekayaan yang banyak sudah bisa dipastikan bahwa orang tersebut akan berada pada lapisan sosial yang paling atas atau tertinggi, begitupun sebaliknya bagi orang yang tidak memiliki kekayaan yang banyak maka sudah pasti akan berada pada lapisan sosial bawah.


3. Kekuasaan, dalam stratifikasi sosial ukuran kekuasaan bisa menjadi salah satu penyebab adanya pelapisan sosial. Orang yang memiliki kekuasaan tertinggi dalam suatu wilayah tersebut, maka orang itu akan berada pada lapisan sosial yang paling tinggi.


4. Kehormatan, ukuran kehormatan bisa saja terlepas dari adanya kekayaan dan kekuasaan. Karena bisa jadi orang yang dihormati dalam pelapisan sosial itu bukan berasal dari orang yang memiliki kekayaan banyak dan memiliki kekuasaan yang besar dalam suatu masyarakat. Tetapi kehormatan itu bisa juga berasal dari orang yang sudah lama tinggal dalam suatu daerah tersebut dan sudah memiliki pengalaman dan pengetahuan yang lebih banyak daripada orang-orang lainnya yang ada dalam masyarakat.


5. Ilmu pengetahuan, Dalam stratifikasi sosial bagi orang yang memiliki ilmu pengetahuan yang baik dan tinggi maka orang ersebut akan berada pada lapisan sosial yang paling tinggi. Biasanya dalam stratifikasi sosial juga terdapat anggapan bahwa orang yang menguasai ilmu pengetahuan yang ada pada lapisan sosial paling atas adalah orang-orang yang memiliki gelar akademik, profesi, yang disandang oleh doktor, profesor, dan insinyur.


F.Pandangan Islam Terhadap Stratifikasi Sosial


Sebenarnya dalam islam itu tidak mengenal adanya stratifikasi sosial, seperti yang ada dalam Al-Qur’an dijelaskan bahwa setiap manusia dihadapan Allah itu sama dan yang membedakannya itu adalah hanya pada kadar ketaqwaannya. Namun, realitanya tidak seperti itu, didalam kehidupan masyarakat islam juga masih ditemukan tentang lapisan-lapisan sosial. Konsep stratifikasi sosial yang ada dalam islam itu lebih mengarah kepada keadilan sosial, artinya orang yang memiliki harta atau masuk kedalam golongan orang kaya harus membantu orang yang ada pada golongan tidak mampu, dengan begitu akan terbentuk stratifikasi sosial yang sehat dan adil diantara sesama umat islam.


Stratifikasi dalam islam ini sifatnya dinamis, yaitu membentuk sebuah kerja sama atau saling membantu antara yang satu dengan yang lainnya, dan tidak terdapat sekatan antara golongan kaya dengan golongan yang fakir dan miskin. Hal ini terjadi karena islam itu sangat meperhatikan kesejahteraan umatnya, supaya selalu terhindar dari adanya permasalahan atau konflik sosial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun