Mohon tunggu...
Yuli Puspita Sari
Yuli Puspita Sari Mohon Tunggu... Guru - Suka jalan-jalan, Suka nulis kalau lagi rajin.

| IG: @yulipuspita06

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pelajaran Parenting dari Reality Show "Supernanny"

23 Juni 2021   09:40 Diperbarui: 23 Juni 2021   17:37 631
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Supernanny adalah sebuah acara reality show di Inggris yang sangat populer dari tahun 2004-2011.  Dulu sih sempat tayang di Metro TV tetapi sekarang sudah tidak lagi. Sekarang kalau mau menonton episodenya cukup melalui youtube channel Supernanny, yang subcribernya mencapai 3 juta lebih.

Bintang utama acara ini adalah Jo Frost seorang psikolog kawakan berkebangsaan inggris.

Berbagai macam latar keluarga yang mengikuti reality show ini, kebanyakan sih biasanya yang memiliki banyak anak. Umumnya orang tua mengalami situasi yang chaos dalam menghadapi anak-anak mereka. Teriakan, bentakan, baku hantam adik dan kakak, tangisan, mewarnai hari-hari keluarga tersebut. Pokoknya benar-benar situasinya sangat di luar kontrol orang tua.

Orang tua seperti ini sangat membutuhkan bantuan Supernanny untuk keluar dari masalah mereka. Supernanny ibarat 911 lah kurang lebih. Hehe...

Langkah yang dilakukan Jo Frost sebagai pembawa acara;pertama, melakukan observasi di rumah keluarga tersebut selama beberapa hari sehingga Jo Frost tahu apa akar masalah di keluarga itu.

Rata-rata persoalan terbesar adalah faktor disiplin! di rumah tersebut tidak ada disiplin yang diterapkan oleh orang tua kepada anak-anak mereka.

Anak-anak tidak tahu apa yang harus mereka lakukan, mereka tidak punya jadwal kegiatan sehari-hari. Sehingga mereka membuat kekacauan dan sibuk sendiri. Menurut ilmu psikologi jika anak diberikan kegiatan rutin atau informasi mengenai apa-apa saja yang harus dilakukan dalam sehari, misalnya jam segini sampai jam sekian mandi, belajar , bermain membereskan mainan, dan lain-lain,  itu akan membuat anak lebih percaya diri karena seperti diberikan kepercayaan oleh orangtua.

Nanny Jo, si empunya acara bilang kalau orangtua adalah chief atau leader didalam keluarga. Jangan terbalik anak yang mengontrol orang tua!!

Untuk itu perlunya menempelkan jadwal rutin harian keluarga di tempat yang mudah dibaca oleh anak agar membantu anak memahami keteraturan dan apa-apa saja yang harus mereka kerjakan. Pada dasarnya anak-anak sangat suka kegiatan rutin. Tantangan terbesar bagi orang tua adalah menaati jadwal tersebut dan konsisten melakukannya. 

Kemudian ada juga pelajaran lainnya yaitu tentang naughty chair atau time out chair ketika anak melakukan misbehavior atau ada perilaku anak yang tidak baik, anak harus duduk di kursi itu untuk beberapa saat. Tidak mudah ternyata untuk membuat anak mau mengikuti hal tersebut.

Kuncinya adalah konsisten! misalnya anak kabur saat disuruh duduk atau disuruh ke kursi naughty chair, orang tua tidak perlu banyak bicara hanya menatap anak kemudian membawanya ke kursi time out. Lalu jika anak masih terus-terusan berontak kabur lagi, lakukan langkah tadi sampai anak benar-benar bisa duduk diam di kursi itu. Selanjutnya, bilang ke anak kamu mau bilang maaf ke mama?tunggu sampai anak bilang maaf dulu! karena tadi melakukan misbehavior kemudian setelah itu orang tua memeluk anak. Jadi setelah menegur, kemudian memeluk anak. Seperti itu tekniknya. 

Ada juga reward and consequences chart. Bentuknya bisa apapun bisa pakai kaleng terus dikasih bunga bunga imitasi, dikasih nama anak misalnya  Ani, Ana, Ina, masing-masing anak memiliki tempat reward khusus.  Boleh memakai bintang, boleh memakai mutiara-mutiara kecil yang warna-warni, boleh apa saja. 

Jika anak sudah melakukan hal-hal yang kita inginkan, perbuatan baik atau sudah melakukan kegiatannya dengan sangat baik,  misal anak umur 3 tahun sudah bisa memakai baju sendiri, kita berikan reward atau ketika anak sudah berhasil toilet training kita berikan reward. Terserah rewardnya apa saja dan berikan konsekuensi bukan hukuman tetapi konsekuensi jika anak tidak melakukan ini konsekuensinya seperti ini. 

Orang tua harus tegas dan harus konsisten karena anak itu akan melihat jika orang tu sekali berkata tidak itu harga mati tidak bisa ditolak. Kalau sekali saja orang tua membuat peraturan dan dilanggar sendiri maka kedepannya orang tua akan kesulitan untuk menerapkan aturan kepada anak-anak mereka. Anak akan cenderung membantah karena ini juga nggak diterapin gitu misalnya berupa ancaman, "awas ya kalau kamu nggak mau beresin mainan, mainannya akan mama bakar. Mainannya akan mama buang ".

Apa kenyataannya mainan itu dibuang oleh ibu? tentu tidak kan? Nah, biasanya kedepannya anak yang seperti ini akan sulit untuk diberikan aturan ya karena anak tahu, "Ah mama nih cuman pura-pura aja. Bohongan. Enggak beneran gitu loh!"Makanya anak juga kadang pinter, bisa menilai orang tua seperti apa. 

Pelajaran lain dari supernanny adalah harus ada aturan yang jelas kepada anak! Apa yang boleh, apa yang tidak boleh. Apa yang baik, apa yang buruk. Misal mau pergi ke supermarket ada keluarga yang anak-anaknya tuh saat di mobil itu berantem, tantrum, baku hantam adik dan kakak, saat di supermarketnya juga gitu hectic banget. Bikin malu sama orang-orang yang lihat.

Oleh supernanny itu sebelum pergi anak-anaknya di arahin dulu, dikasih tau kita mau begini begini loh nak, nanti di sana harus seperti ini ya. Berikan ekspektasi orangtua. Jo Frost mengajak ortu dan anak-anak melakukan role play, bagaimana saat di mobil, bagaimana saat di supermarket. Kemudian, setiap anak dikasih tugas membantu ibu. Bisa menggunakan print gambar barang yang perlu anak ambil, contoh:roti, sereal, susu,dll. Di mobil juga anak dikasih kesibukan, misal bermain bingo dengan orangtua, atau yang lain.

Tidak mudah ya mendisiplinkan anak. Tapi ketika hal rutin itu berhasil diterapkan. Ibu dan ayah akan jauh lebih banyak waktu luang dan rumah akan semakin nyaman tanpa teriakan dan bentakan. 

Masih banyak episode-episode supernanny yang sangat menarik lainnya, yang bisa diambil pelajaran parentingnya oleh orangtua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun