Mohon tunggu...
Yulik Prawitorini
Yulik Prawitorini Mohon Tunggu... Blogger

Selamat datang di Blog saya, semoga bermanfaat bagi kalian para pembaca!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Meningkatkan Kepedulian Murid terhadap Lingkungan Melalui Program "Seruling"

14 Juli 2022   16:40 Diperbarui: 14 Juli 2022   16:42 737
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ARTIKEL MODUL 3.3

PROGRAM YANG BERDAMPAK KEPADA MURID

Meningkatkan Kepedulian Murid Terhadap Lingkungan melalui Program Serentak Berbasis Lingkungan (SERULING) 

di TK Dharma Wanita Sanan

Dokpri
Dokpri
1. Latar Belakang Program Serentak Berbudaya Lingkungan (SERULING)

Penanaman karakter pada diri manusia perlu distimulasi sejak usia dini. Salah satu karakter yang perlu ditanamkan sejak dini pada anak yaitu rasa peduli terhadap lingkungannya. TK Dharma Wanita Sanan merupakan salah satu tempat dimana kami mempersiapkan generasi muda menjadi manusia dewasa yang berkarakter akhlak mulia, gotong royong, aktif, kreatif, berbudaya dan cinta pada lingkungannya, sesuai dengan salah satu  VISI pada TK Dharma Wanita  Sanan.

Selama berada di sekolah anak dibiasakan peduli dengan lingkungan belajarnya, teman-teman, guru, dan lingkungan kelas dimana anak bermain dan belajar. Pembentukan karakter peduli lingkungan di TK Dharma Wanita Sanan  dilaksanakan mulai anak datang ke sekolah, ketika belajar dan bermain, sampai dengan pulang sekolah. Implementasi pendidikan karakter peduli lingkungan yang selalu dilakukan adalah dengan  menyapa teman, memberi salam kepada guru, merapikan alat belajar, membersihkan kelas, lingkungan sekolahnya, dan sebagainya. Setiap anak TK Dharma wanita Sanan secara sukarela peduli terhadap lingkungan belajarnya. Mereka terbiasa merapikan alat peraga edukatif setelah mereka pergunakan, atau membuang plastik bungkus makanan yang mereka bawa ke tempat sampah yang tersedia.

Pembentukan karakter peduli lingkungan tidak hanya diterapkan di dalam kelas, tetapi juga diterapkan di luar kelas. Sebagai contoh pada saat pembelajaran di luar kelas, para siswa dibimbing oleh guru membersihkan halaman sekolah. Berbagai metode digunakan oleh guru dalam menanamkan karakter peduli lingkungan. Bahkan, kami berkolaborasi dengan orangtua murid untuk terus memantau perilakuk putra-putrinya selama di rumah masing-masing. Sesuai informasi dari orang tua siswa, ketika di rumah para siswa mau terlibat membantu orangtua masing-masing dalam menjaga kebersihan di rumah.

2. Deskripsi Program Serentak Berbudaya Lingkungan (SERULING)

Kagiatan cinta pada lingkungan di TK Dharma Wanita Sanan diawali dari slogan KAMBEJA (Kami Murid yang Bertanggungjawab), dimana setiap warga sekolah terbiasa mengambil dan membuang sampah baik sampahnya sendiri maupun sampah orang lain..

Program Serentak Berbudaya Lingkungan (SERULING) merupakan gerakan serentak yang  dapat menjadi kegiatan paling efektif untuk meningkatkan karakter murid yang peduli terhadap lingkungan karena konsepnya dapat mewujudkan rasa peduli, rasa pengertian dan rasa tanggung jawab pada lingkungannya serta menumbuhkan rasa gotongroyong, mandiri dan kreatif. Gerakan dapat dimulai dengan kagiatan yang sederhana seperti membuang sampah pada tempatnya, menanam dan merawat tanaman, memanfaatkan air secukupnya, mematikan lampu jika sudah tidak dipakai, menggunakan peralatan yang ramah lingkungan, mencintai hewan piaraan dan alam sekitarnya.

3. Tujuan Program Serentak Berbudaya Lingkungan (SERULING)

Melalui program ini guru memberikan pemahaman mengenai makna menciptakan kualitas lingkungan sekolah yang ramah, aman, nyaman, kondusif dan lestari. Program ini dibuat berdasarkan pada salah satu VISI sekolah, yang bertujuan untuk meningkatkan karakter murid yang peduli terhadap lingkungan karena konsepnya dapat mewujudkan rasa peduli, rasa pengertian dan rasa tanggung jawab pada lingkungannya serta menumbuhkan rasa gotongroyong, mandiri dan kreatif.

4. Deskripsi Program

Program SERULING ini merupakan program yang berbasis lingkungan yang dilakukan secara serentak dan kolaborasi dari seluruh warga sekolah.

Tahapan kegiatan yang saya lakukan adalah dengan melakukan diskusi bersama Kepala Sekolah untuk melakukan Pemetaan Aset yang dimiliki oleh sekolah. Setelah itu saya membuat program kegiatan yang berdampak kepada murid.

 Selanjutnya saya melakukan sosialisasi kepada rekan guru dan orangtua murid tentang Program SERULING serta menjalin kolaborasi dengan mereka untuk keterlaksanaan program yang telah saya buat.

Dialog dengan Kepala Sekolah (Dokpri)
Dialog dengan Kepala Sekolah (Dokpri)

Sosialisasi Program bersama rekan guru dan orangtua murid (Dokpri)
Sosialisasi Program bersama rekan guru dan orangtua murid (Dokpri)

Berikut ini adalah macam-macam kegiatan  dari Program Serentak Berbudaya Lingkungan yang berdampak kepada murid.

  • JUM’AT BERSIH

Progran Serentak Berbudaya Lingkungan yang pertama adalah Kegiatan Jum’at Brsih. Kegiatan ini dilakukan setiap hari Jum’at, selesai kegiatan senam pagi, serentak bersama seluruh warga sekolah, yaitu Kepala Sekolah, guru, orangtua murid, dan murid. Kegiatan ini bertujuan untuk membangun kepedulian murid terhadap lingkungan terutama kebersihan lingkungan di TK Dharma Wanita Sanan. Selain itu juga mengajak anak untuk bersama-sama membersihkan lingkungan untuk membangun karakter gotong royong.

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri
  • PENGHIJAUAN (menanam dan merawat tanaman)

Kegiatan kedua dalam program SERULING adalah Penghijauan. Kegiatan dilakukan megikuti keinginan murid. Apakah mereka menghendaki menanam jenis tanaman baru sesuai dengan ide mereka, ataukan melakukan perawatan tanaman. Perawatanpun mengikuti keinginan murid. Apakah memberikan pupuk, mencabuti rumput disekitar tanaman, ataupun menyirami tanaman yang sudah mereka tanam.

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri
  • KAMPANYE KEBERSIHAN

Jenis kegiatan ketiga yang menjadi pilihan dalam Program SERULING adalah melakukan Kampanye Kebersihan. Kampanye kebersihan ini dilakukan oleh siswa dengan menempelkan rambu-rambu kebersihan di tempat-tempat yang mereka inginkan. Kemudian guru menjelaskan maksud dari rambu tersebut supaya anak-anak memahami dan mengaktualisasikan dalam tindakan mereka

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri

Jenis kegiatan selanjutnya adalah Menggunakan peralatan yang ramah lingkungan. Kegiatan ini dilakukan setiap hari. Pada kegiatan ini guru menghimbau kepada orangtua murid untuk selalu menggunakan peralatan yang ramah lingkungan. Murid bebas memilih peralatan sesuai dengan yang mereka inginkan, dengan catatan mereka harus ramah lingkungan, artinya peralatan yang bisa dipakai lagi setelah selesai digunakan. Salah satunya adalah ketika murid-murid membawa minuman ke sekolah menggunakan botol yang bisa digunakan lagi.

Dokpri
Dokpri
  • ENERGY SAVING

Kegiatan yang berdampak pada murid yang berkaitan dengan Energy Saving ini meliputi :

Menjelaskan pentingnya hemat energy

Kegiatan penyuluhan hemat energi listrik merupakan suatu proses pemberian pengetahuan kepada murid TK Dharma Wanita Sanan tentang pentingnya menghemat energi listrik serta tata cara menghemat energi listrik tersebut guna mengurangi tingginya pembayaran listrik yang dirasakan oleh masyarakat setiap bulannya, selain itu dengan menghemat energi listrik juga dapat mengurangi dampak pemanasan global yang semakin memburuk.

Membiasakan mematikan lampu ketika tidak dipakai (Kerjasama dengan orangtua untuk terus memantau selama mereka berada di rumah)

Membatasi anak dalam menggunakan barang elektronik

Membiasakan menutup kran air jika tidak digunakan (Kerjasama dengan orangtua untuk terus memantau selama mereka berada di rumah)

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri
  • SAYA LIHAT SAYA AMBIL

Semua orang bisa menjadi agen perubahan lingkungan yang menjadi inisiator dan motor penggerak dalam penanganan berbagai macam permasalahan lingkungan. Seperti pemicu kebersihan lingkungan dan pengolahan sampah. Kegiatan Saya Lihat Saya Ambil ini dilakukan berawal dari serentak mengambil sampah yang ada di depannya. Tidak peduli itu sampah siapa.

Kegiatan dilakukan dengan memunguti sampah dari halaman sekolah sampai ke ujung lapangan . Sambil membawa tas kresek anak-anak tidak canggung memunguti sampah yang berserakan di lingkungan sekolah. Dengan riangnya mereka sambil bersenda gurau dengan cekatan memunguti sampah yang kebayakan sampah dedaunan kering. Salah satu anak berceloteh tangannya sudah basah akibat keringat namun demikian mereka tetap memunguti sampah. Tanpa ada paksaan mereka terus memunguti sampah hampir setengah kresek mereka bawa lapangan. Kegiatan ini bertujuan agar anak-anak peduli terhadap kebersihan lingkungannya.

Dokpri
Dokpri

5. Hasil Aksi Nyata

Melalui program SERULING ini, perlahan-lahan muncul dan tampak perubahan sikap pada murid. Mereka lebih peduli untuk bertanggungjawab untuk menjaga kebersihan dan kerapian. Murid-murid menunjukkan rasa tanggungjawab untuk merawat tanaman, kerapian kelas dan selalu bersemangat dalam kegiatan. Meskipun dari orangtua ada beberapa yang belum aktif dalam kegiatan Jum’at bersih, namun diharapkan kedepannya kegiatan ini tetap bisa terlaksana dengan rutin.

6. Perasaan (feeling)

Dari sisi murid, yang saya lihat perasaan yang muncul adalah murid merasa bersemangat dalam melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan program SERULING. Tentu saja mereka merasa sangat dihargai pendapat dan keinginannya dalam menentukan jenis kegiatan yang mereka kehendaki.

Dari sisi saya sebagai guru yang saya rasakan adalah merasa sangat senang dan bangga menyaksikan murid-murid yang begitu antusias dan bersemangat. Melihat perubahan dan sikap murid terhadap rasa peduli lingkungan semakin memotivasi saya untuk terus melaksanakan program ini kedepannya.

7. Pembelajaran (Finding)

Gerakan Serentak Berbudaya Lingkungan ini  diterapkan oleh guru melalui kegiatan pembiasaan sehari-hari dengan aturan untuk membiasakan anak memiliki karakter peduli terhadap lingkungan. Kegiatan ini dilaksanakan dari anak datang ke sekolah, kegiatan awal bermain, kegiatan inti bermain sampai dengan kegiatan penutup. Kegiatan yang diterapkan yaitu kegiatan bercocok tanam, menyiram tanaman, merawat tanaman, menjaga kebersihan diri, dan kebersihan lingkungan alam sekitar.

Salah satu hambatan yang saya temui adalah adanya beberapa orangtua murid yang kurang antusias dalam mengikuti kegiatan Jum’at Bersih. Hal ini dikarenakan kurangnya sosialisasi dari tujuan program SERULING, sehingga memunculkan misskonsepsi dari keterlaksanaan program.

8. Refleksi

Refleksi yang dapat saya lakukan dari program ini adalah dengan mempelajari hambatan yang muncul sehingga menghambat keterlaksanaan dan keberhasilan dari program SERULING. Dengan mencari pemecahan dari hambatan tersebut saya harap program ini bisa dilaksanakan secara berkelannjutan dan lebih bermakna sehingga terwujud karakter dalam Profil Pelajar Pancasila yang tertanam dalam diri murid, sefrta bisa mengaktualisasikan kegiatan yang berdampak pada murid

9. Penerapan Ke Depan (Future)

Rencana Perbaikan

Untuk memperbaiki program ini kedepan lebih jelas, saya ingin menuangkan dalam SOP yang tertuang dalam Kurikulum Sekolah. Selain itu, saya akan lebih seering melakukan sosialisasi berkaitan dengan program melalui acara audiensi kepada semua warga sekolah yang terlibat dalam pelaksanaan program ini

Saran-saran

Bagi guru lain yang ingin melaksanakan program ini, maka hal-hal yang perlu dipertimbangkan adalah:

Melakukan identifikasi asset atau melakukan pemetaan modal yang dimiliki oleh sekolah, potensi murid dan keadaan lingkungan sekolah

Membuat kesepakatan dengan murid serta orangtua murid baik untuk kesepakatan di kelas mapun di rumah sehingga kegiatan penanaman kepepulian terhadap lingkungan tidak hanya sebatas dilakukan di sekolah.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun