Mohon tunggu...
Yuli H.
Yuli H. Mohon Tunggu... Guru - Puisi adalah Isyarat Hati

Dengan puisi kita berbagi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Purnamanya

17 Juli 2020   21:43 Diperbarui: 17 Juli 2020   22:30 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berjalan di titian bambu di atas sungai berbatu
Seorang nenek menuntun cucunya
Sambil memikul setumpuk tikar pandan hasil anyaman malam-malamnya

Seorang nenek mengajarkan kehidupan
Dengan kasih sayang dalam ikhtiar
Menyusuri kampung mendatangi dusun
Menemui pelanggan menawarkan dagangannya

Sepeninggal anak tercinta...
Cucu pelipur lara yang di bola matanya ada tatapan indah ibunya
Menitipkan tetes air mata di kedua tapak tangannya

Dengan sejuta asa
Nenek tua mengabarkan pada anak perempuanya
Purnamanya tak akan kehilangan cahaya
Bintang gemintang akan menemani lelap tidurnya
Berselimut doa-doa terbaiknya

Salam
Yuli H. // 17 Juli 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun