Mohon tunggu...
Yuli DewiLestari
Yuli DewiLestari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa STIE STEMBI Bandung

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengembangkan Desa Wisata

25 November 2021   01:21 Diperbarui: 25 November 2021   01:28 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

        Desa wisata merupakan kelompok masyarakat yang mempunyai kemauan sendiri dan ingin mempunyai suatu usaha untuk mencukupi kebutuhan, dalam aktivitas sosialnya berupaya untuk meningkatkan pemahaman kepariwisataan dalam pembangunan di wilayah nya, meningkatkan nilai kepariwisataan, dan keikut sertaan dalam mensukseskan pembangunan kepariwisataan.

          Sudah kita ketahui bahwa negara indonesia adalah negara trofis yang kaya akan sumber daya alam nya dan sangat indah. Salah satunya indonesia banyak menyajikan pemandangan alam yang indah mulai dari banyaknya gunung berapi, sawah-sawah, hutan, dan peninggalan kuno. Dari faktor alam inilah indonesia di nobatkan sebagai negara terindah di dunia dan masuk ke dalam urutan ke-6. Pariwisata menjadi ikon Indonesia di dunia.

          Adapun keberagaman budaya Indonesia yang memiliki daya tarik sendiri dan di pandang dimata wisatawan mancanegara. Salah satunya keberagaman etnik dan budaya melukis di Mentawai, Sumatera Barat, tindik sebagai tanda kedewasaan. Adapun dari pakaian-pakaian adat, rumah adat dan upacara adatnya.

           Pariwisata di Indonesia merupakan sektor ekonomi penting di Indonesia. Berdasarkan data tahun 2016, jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia sebesar 11.525.963 juta lebih atau tumbuh sebesar 10,79% dibandingkan tahun sebelumnya. Sektor pengembangan pariwisata memiliki peranan penting sebagai salah satu sumber bagi penerimaan devisa, serta dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, dan mengembangkan desa wisata menjadi salah satu cara meningkatkan ekonomi baik masyarakat desa maupun nasional.

             Di Indonesia masih banyak desa wisata yang belum berkembang salah satunya di BANTUL- Dari total 37 desa wisata yang ada di Kabupaten Bantul, Yogyakarta, sebanyak 21 desa wisata masih belum berkembang. Kebanyakan desa wisata itu tergolong sebagai desa wisata embrio. Desa wisata embrio adalah desa wisata yang belum produktif dimana masih   membutuhkan pengunjung baik itu pengunjung daerah ataupun mancanegara. Adapun faktor yang mempengaruhi belum berkembangnya desa wisata dari mulai tempatnya yang masih kurang perbaikkan dan pembaharuan, kurangnya pelayan, adanya tempat wisata yang berada didalam satu kawasan, dan pergerakan desa wisata yang belum seimbang. Karena pergerakan yang tidak selaras, desa wisata menjadi kurang produktif. 

           Desa wisata yang produktif salah satunya dapat diukur dari banyaknya pengunjung yang datang, akses jalan yang semakin mudah untuk dilalui, semakin berkembang dari mulai tempat, transfortasi, pelayanan dan perekomomian masyarakat disekitarnya mulai membaik. Karena desa wisata yang produktif dapat membantu meningkatkan perekonomian dan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar.

           Mengembangkan desa wisata dianggap menjadi salah satu agenda pembangunan nasional yang cukup efektif dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di desa. Program pengembangan desa wisata juga dianggap berhasil untuk menekan urbanisasi (perpindahan) orang desa ke kota. Selain itu, dengan adanya penegembangan desa wisata, diharapkan agar daerah di desa-desa menjadi pemasok produk pendukung seperti kerajinan dan kesenian lokal.

          Upaya untuk mengembangkan desa wisata di sampaikan Mentri Perhubungan, Budi Karya Sumandi, saat menjadi kynote speaker dalam Webinar Penganggaran Desa Wisata Perancangan Kebijakan Penganggaran Desa Wisata di kantor DPD PDIP, Kamis (21/10/2021).

           Salah satu upaya mengembangkan desa wisata seperti, memperbarui sarana dan prasarana, seperti membuat akses jalan yang tidak hanya ada satu jalan utama menuju desa wisata itu. Menyediakan sarana pendukung bagi wisatawan: home stay, penginapan, restaurant, transfortasi, tempat parkir yang luas, dan toilet. Menyediakan prasarana pendukung: kondisi jalan yang memadai, ketersediaan air bersih, dan ketersediaan listrik.

         Agar desa wisata semakin berkembang kita bisa melakukan promosi melalui social media, website-website, dan ditayangkan pada televisi-televisi nasional. Ini sangat bisa membuat desa wisata semakin terkenal dan semakin banyak pengunjung yang datang untuk menikmati desa wisata. Maka dari itu pemerintah desa, kota maupun kabupaten harus ikut andil dalam pengembangan desa wisata di tempat-tempat yang belum terjangkau dan masih belum di ketahui oleh khalayak ramai.

           Dalam upaya mengembangkan desa wisata yang terpenting adalah sumber daya manusia yang tersedia, dukungan dari masyarakat dan pemerintah setempat, semangat berinovasi, kreatif dalam membentuk sarana dan prasna, penguatan produk lokal seperti oleh-oleh makanan, kerajinan, pakaian yang dibuat oleh masyakat desa itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun