Mohon tunggu...
Yuliyanti
Yuliyanti Mohon Tunggu... Wiraswasta - Yuli adja

Yuliyanti adalah seorang Ibu Rumah Tangga memiliki kesibukan mengurus bisnis keluarga, Leader paytren, Leader Treninet. Sebagai penulis pemula telah meloloskan 7 antologi. Penulis bisa ditemui di IG: yuliyanti_leader_paytren Bergabung di Kompasiana 20, Oktober 2020

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Waspada Nyeri Otot Tulang Rusuk, Efek Asam Lambung (GERD) Kambuh

30 Desember 2023   12:01 Diperbarui: 5 Januari 2024   11:16 512
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi wanita sakit. Sumber gambar https://www.shutterstock.com

Rasa suka dan duka, sakit pula sehat menjadi pasangan dalam kehidupan. Menjadi pengingat dalam sejarah, terangkum di penghujung tahun. Tanpa terasa, dalam sekejap tahun segera berlalu, meski ukiran kisah lekat di hatiku. 


**


Salam sejahtera sehat jiwa raga Pembaca yang berbahagia?

Menyambung artikel sebelumnya. Bagaimana kondisi saya setibanya di Klinik?

Sesuai janji saya dalam artikel yang berjudul:


Jangan Sepelekan Asam Lambung Kambuh, GERD Bisa Mengancam Kesehatan.

Peristiwa tersebut menyisakan rasa sakit yang teramat, menjadi pengingat sepanjang hayat.

Kejadian setahun terakhir masih terbayang dalam ingatan. Senin, 12 Desember 2022, ketika rasa sakit luar biasa menyerang ulu hati, menimbulkan rasa nyeri.


Dada serasa dihantam palu godam, membuat tenggorokan tercekat erat. Napas serasa berhenti seketika, dan mulut menganga. Seperti ada sesuatu yang hendak keluar dari raga. Itulah kisah yang saya alami setahun lalu.


***

Seorang suster bergegas mengambil kursi roda begitu melihat kondisi saya  tidak mampu berjalan.

"Kenging menopo malih, Bu?" [kenapa lagi  bu], tanya dokter ikhsan sambil melakukan pengecekan tubuh di bangsal pemeriksaan.


Saya tidak bisa menjawab dengan kata-kata lantaran nyeri kerap menyerang. Meski demikian, dokter bisa membaca bahasa tubuh saya yang ngoleng-ngoleng kesakitan.

"Mmm...ini sakit asam lambungnya sudah membaik ya, bu. Tetapi ada keluhan nyeri otot(tulang rusuk). Nah, ibu minta obat saja, atau sekalian disuntik?"

"Ke-ke-duanya."


"Ditunggu ya Bu. Biar suster yang menyuntik."

Saya hanya mengangguk. Selang beberapa saat, seorang suster datang.


"Bu, maaf saya suntik, nggih. Tahan sebentar ya, agak nyeri soale." Ucap suster yang wajahnya sebagian tertutup masker.


Setelah jarum disuntikan benar-benar terasa kemeng(nyeri) sekali. Suntikan tersebut jauh lebih sakit dibanding waktu pemeriksaan awal Desember.

Lanjutnya, "Ibu, sambil menunggu resep dokter, berbaring dulu, ya!"

Meringkuk di kamar yang diberi pembatas kain warna biru, membuat indera pendengaran jelas mendengarkan pesan dokter pada suami.

Beliau berpesan agar saya haeus meminum obat juga menjalankan terapi pernapasan meski sesaat. Terapi bisa dilakukan dengan cara berdiri, duduk, maupun berbaring. 

Sebab, dampak sakit asam lambung  menimbulkan nyeri otot (tulang rusuk) sisi kiri, di mana tulang bertautan dengan organ vital. Salah satunya jantung.

Dengan terapi pernapasan, tulang iga yang terkatup bisa membuka. Sehingga pernapasan insyaa Allah lancar. 

Adapun caranya, kedua tangan ditarik ke atas sambil menghirup udara lewat hidung. Kemudian dikeluarkan melalui mulut seraya tangan diturunkan sejajar badan.

**


Sekalipun sudah minum obat dan kerap terapi, namun nyeri belum pergi. Seketika teringat seorang teman yang pernah memakai koyo terapi. 

Manfaat koyo terapi untuk beragam penyakit. Salah satunya asam lambung. Saya pun berniat membeli produknya satu lembar sebagai jalan ikhtiar.  Qodarullah, koyo tersebut justeru diberikan.

Koyo tipis berukuran 9 cm× 13 cm, dengan lipatan bisa disobek dengan tangan sekitar 2 cm saya tempelkan di ulu hati. Alhamdulillah. Rasa sakit berkurang. 

Dan keesokan harinya, 13 Desember 2022, saya menjalankan rutinitas seperti sediakala.

Untung takdapat diraih, malang takbisa ditolak. Begitulah yang saya alami. Rabu, 14 Desember 2022, jelang subuh saya kembali mengerang kesakitan. 

Sehubungan obat masih tersisa, saya segera meminum begitu usai nyemil kue. Sayangnya, rasa nyeri timbul tenggelam bak perahu kapal dihantam badai gelombang. 

Terkait penyakit asam lambung, saya sampaikan di komunitas Penulis Berbalas yang saya ikuti. Dengan tujuan ada solusi dari kawan-kawan.

Dan benar saja, sesama Kompasianer merekomendasikan obat herbal yang pernah dikonsumsi kerabat dengan keluhan penyakit yang sama. 

Mulai dari madu khusus GERD, kunyit madu dan telur olahan sendiri, serta beragam obat herbal saya konsumsi secara bertahap. Namun, hasil tidak sesuai yang diinginkan.

Ternyata Allah mempunyai rencana lain. Sejarah baru terukir dalam hidup saya lantaran sakit asam lambung berkepanjangan. Dan saya hanya bisa berbaring dalam pembaringan. 

Penurunan berat badan

Bagi pasien seperti saya yang menderita sakit GERD, harus merubah pola hidup. Seperti yang telah saya paparkan di artikel sebelumnya.

Banyaknya pantangan makanan dan minuman, membuat saya harus ekxtra hati-hati. Pada suatu ketika ingin menggado telur sebagai asupan yang mengandung protein. Namun, tenggorokan susah menelan.

Makanan seperti tersangkut di tenggorokan, orang Jawa bilang "seret"(kering). Hampir semua makanan terasa demikian. Kecuali bubur.

Dan suami membelikan bubur lemu sebungkus, hingga dua bungkus tanpa lauk, apalagi sayuran. Bubur lemu terbuat dari beras dimasak encer dengan santan, garam, serta penyedap daun salam.

Di kampung, sebungkus bubur dihargai Rp 2000, dan itu tidak bisa saya habiskan dalam waktu sehari. 

Setiap makan hanya mampu menampung dua hingga tiga sendok makan. Maka tidak heran jika saya mengalami penurunan berat badan hingga 5 kilogram. Tubuh pun lemah.

Beberapa pekan kemudian, asam lambung berangsur membaik. Namun, saya merasakan ulu hati tidak nyaman.

Kian hari nyeri ulu hari membuat saya tidak kuat duduk meski hanya 5 menit. Hal tersebut membuat adik mendesak saya untuk melakukan cek up ( rontgen) di rumah sakit.

Lantas bagaimana hasilnya? Tunggu di unggahan berikutnya.

***

Di bawah artikel ini saya sematkan ilustrasi ketika nyeri menghatam ulu hati, serta tutorial terapi pernapasan terkait nyeri tulang rusuk. Semoga bermanfaat. Terima kasih sudah singgah.


#KisahNyata
#WaspadaSakitNyeriOtot
#AsamLambungKambuh
#NyeriTulangRusuk
#ArtikelYuliyanti
#Tulisanke-528
#CatatandiPenghujungTahun(Part 2)
#Klaten, 29 Desember 2023
#MenulisdiKompasiana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun