Jam sudah menunjukkan pukul sembilan malam. Adi masih berkutat dengan soal matematika nya. Tidak sulit, tapi agak panjang jawabannya.
Tiba-tiba alarm Adi menjerit. Adi langsung meloncat. Waktunya mabar, pikirnya cepat.
Tanpa menunggu lama ia segera mengambil Hp, mengunci pintu kamar dan mabarpun dimulai. Tidak dihiraukannya buku pekerjaan matematika yang ada di meja.Â
Dua belas nomor sudah beres, tiga nomor berikutnya  dikerjakan besok pagi, pikir Adi.
Mabar yang demikian seru. Hingga tak terasa jam sudah menunjukkan pukul setengah satu dini hari. Adi meliukkan badannya yang terasa pegal.
"Sudah ya Rek, aku tidur dulu, ngantuk," chat Adi pada teman- temannya.
"Ya wes, ayo tidur..tidur..," chat Nando.
Lampu kamar dimatikan dan tak berapa lama Adipun sudah terbang ke alam mimpi.
Jam sudah menunjukkan pukul 7 kurang lima. Adi bergegas memasuki pintu gerbang. Tepat di depan kelas bel berbunyi dan dari kejauhan tampak Bu Elly berjalan cepat menuju kelas 5B.
Deg, jantung Adi serasa berhenti berdetak. Astaghfirullah, kurang tiga soal! pikirnya panik.