Mohon tunggu...
Yuli Anita
Yuli Anita Mohon Tunggu... Guru

Jangan pernah berhenti untuk belajar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerita Anak: Senyum Ibu Guru

14 November 2024   14:46 Diperbarui: 15 November 2024   05:50 741
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: dokumentasi pribadi 

Jam sudah menunjukkan pukul sembilan malam. Adi masih berkutat dengan soal matematika nya. Tidak sulit, tapi agak panjang jawabannya.

Tiba-tiba alarm Adi menjerit. Adi langsung meloncat. Waktunya mabar, pikirnya cepat.

Tanpa menunggu lama ia segera mengambil Hp, mengunci pintu kamar dan mabarpun dimulai. Tidak dihiraukannya buku pekerjaan matematika yang ada di meja. 

Dua belas nomor sudah beres, tiga nomor berikutnya  dikerjakan besok pagi, pikir Adi.

Mabar yang demikian seru. Hingga tak terasa jam sudah menunjukkan pukul setengah satu dini hari. Adi meliukkan badannya yang terasa pegal.

"Sudah ya Rek, aku tidur dulu, ngantuk," chat Adi pada teman- temannya.

"Ya wes, ayo tidur..tidur..," chat Nando.

Lampu kamar dimatikan dan tak berapa lama Adipun sudah terbang ke alam mimpi.

Jam sudah menunjukkan pukul 7 kurang lima. Adi bergegas memasuki pintu gerbang. Tepat di depan kelas bel berbunyi dan dari kejauhan tampak Bu Elly berjalan cepat menuju kelas 5B.

Deg, jantung Adi serasa berhenti berdetak. Astaghfirullah, kurang tiga soal! pikirnya panik.

Pembelajaran di kelas, sumber gambar: pinterest
Pembelajaran di kelas, sumber gambar: pinterest

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun