Masih banyak anak-anak bangsa maupun orang dewasa yang belum mendapatkan layanan pendidikan formal. Terlepas dari berbagai kendala baik secara individu, masalah sosial dan ekonomi pendidikan adalah hal yang sangat penting. Peningkatan kualitas manusia Indonesia merupakan aset terbesar suatu bangsa.
Pemerintah maupun masyarakat akan berupaya memberikan layanan pendidikan di luar pendidikan formal bagi mereka-mereka yang belum beruntung. Tetapi masalahnya bukan sekedar memberi layanan pendidikan kepada anak-anak tidak sekolah, anak terlantar dan anak jalanan serta anak-anak yang berhadapan dengan hukum. Permasalahan utamanya adalah bagaimana merangkul mereka untuk mau mengikuti pendidikan pendidikan atau pelatihan.
Tugas utama pamong belajar dan eksistensi pamong belajar sangat dibutuhkan dapat menyeimbangkan kesenjangan pendidikan di masyarakat. Sehingga pada akhirnya capaian indek pembangunan manusia indonesia terus meningkat. Pamong belajar harus mampu mengidentifikasi, mendata dan menganalisis serta membuat perencanaan pendidikan melalui Sangar Kegiatan Belajar ( SKB ) atau lembaga sejenis lainnya.
Saran :
Peranan pamong belajar tidak bisa mandiri tanpa dukungan dari pemerintah, khususnya pemerintah ditingkat wilayah. Untuk itu sangat diperlukan persamaan konsep dan misi dari pamong belajar dengan aparat pemerintahan di wilayah kecamatan atau desa.
Jabatan pamong belajar perlu di sosialisasikan, mengingat keberadaan mereka sebagai ujung tombak pendidikan nonformal
Pemerintah perlu meningkatkan perhatian kepada pendidikan nonformal yang memiliki bobot kerja sangat besar, dan resiko pekerjaan yang lebih banyak dan sangat komplek
Daftar Pustaka
Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional nomor 20 tahun 2003
Permenpan RB nomor 15 Tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional Pamong Belajar dan Angka Kreditnya
Permendikbud No. 152 Tahun 2004 tentang Standar Kualifikasi Pendidikan dan Kompetensi Pamong Belajar