Kian lama langit jingga, rupa perawan di tengah badai,
Senyumnya tersimbah takluk dalam kelam
Menjamu hujan,
Mematah ranting di sisi kamboja pusara waktu
Yang ia catat pada nisan, sebelum nyawa
Memang tiada......
**
Gerimis mencekik ulu hati, selayak tangis
Mengiris balutan-balutan luka
Yang tiada pernah kering,
Menjejak di ranting akasia di tepi mimpi
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!