Mohon tunggu...
Yudi Rahardjo
Yudi Rahardjo Mohon Tunggu... Sales - Engineer, Marketer and Story Teller

Movie Enthusiast KOMIK 2020 | Menulis seputar Worklife, Movie and Hobby

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hujan di Sepertiga Malam

22 Oktober 2020   19:10 Diperbarui: 22 Oktober 2020   19:13 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source : unsplash.com

Hujan mulai turun

Harjo masih terdiam diatas sajadah

Banyak yang ia pinta

Tapi tak tau harus darimana memulai

Tangannya terangkat dalam diam

Hujan semakin deras

Air menetes dari pipi Harjo

Banyak kesalahan yang dia lakukan

Sebagai hamba dia sering tak bersyukur

Banyak hati pula dia sakiti

Hujan deras sekali

Sederas air mata yang turun

Harjo tahu dia tak pantas banyak meminta

Namun kepada siapa lagi

Dia harus meminta

Hujan mulai reda

Segala sesal telah Harjo keluarkan

Harapan juga telah dia ucap

Dia sudah berserah diri

Hanya pada yang maha kuasa

Hujan sudah reda

Terdengar kumandang adzan shubuh

Harjo bangkit menuju muasal suara

Air mata sudah hilang dari wajahnya 

Matanya tajam menatap jalan di depannya

Wangi hujan masih tercium 

Langit masih gelap

Harjo yakin pasti ada pelangi 

Dia pasti bisa menemukannya 

Karena pelangi hanya muncul setelah hujan

Brebes. 22 Oktober 2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun