Mohon tunggu...
Yudiaz Tulesta
Yudiaz Tulesta Mohon Tunggu... Administrasi - Pribadi

Melek akan hal yang sedikit terlihat, tapi pantas untuk diperlihatkan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Menjadi Ayah untuk Anak Adikku

7 Desember 2018   20:34 Diperbarui: 8 Desember 2018   09:16 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Duh, jangan es krim, yang lain aja!"

"Heu......."

"Iya deh, iya!"

Aku tak tahu, apakah Ridwan boleh makan es krim atau tidak? Yang pasti, aku tak bisa menolaknya.

Setelah es krimnya di dapat, Ridwan malah membuangnya. Kali ini, ia kembali memanggil ibunya.

"Mamah!!!"

Aku terus berusaha menenangkan Ridwan agar ia tidak menangis. Mengajak ia bermain bola air, menaiki motor beroda empat, dan permainan lainnya. Semuanya telah aku coba. Tetapi, berulang kali permainan itu selesai, berulang kali juga ia menangis dan memanggil nama ibunya.

Setelah berjam-jam aku berada di tempat bermain anak tersebut, tak terasa  waktu telah menapaki sore hari. Aku pun membawa Ridwan untuk kembali pulang ke rumah. Akan tetapi, datanglah kabar yang membuat aku terkejut. Adikku memberitahukan aku melalui telpon bahwa ia akan pulang lusa. Entah seperti apa jadinya, belum menginjakkan satu malam saja Ridwan sering menangis memanggil ibunya. Apalagi kalau adikku pulangnya lusa?

"Huh..." Aku membuang napas.

Aku harus benar-benar tahu apa saja makanan yang harus Ridwan makan, termasuk bagaimana cara memandikannya. Setidaknya aku lakukan sampai adik perempuanku kembali pulang.

Satu malam terlewati. Sedikit demi sedikit Ridwan pun mulai nyaman bersamaku. Meskipun ia masih suka memanggil nama ibunya, tetapi tidak terlalu sering lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun