Mohon tunggu...
Yudhana
Yudhana Mohon Tunggu... mahasiswa

sedang belajar menulis artikel

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Potensi dan Tantangan Pengelolaan Sumber Daya Kelautan Indonesia: Menuju Laut yang Lestari dan Produktif

20 Juni 2025   10:20 Diperbarui: 20 Juni 2025   10:20 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kerusakan lingkungan laut juga menjadi masalah yang mendesak. Terumbu karang, mangrove, dan padang lamun mengalami degradasi akibat aktivitas manusia seperti penambangan, penambangan pesisir, pencemaran limbah, serta perubahan tata guna lahan. Limbah plastik di laut juga menjadi ancaman serius terhadap kehidupan biota laut, bahkan dapat memasuki rantai makanan manusia dalam bentuk mikroplastik.

Konflik pemanfaatan ruang laut sering kali muncul karena belum optimalnya pengaturan zonasi. Ketidaksesuaian antara aktivitas perikanan, pariwisata, industri, dan konservasi menimbulkan ketegangan sosial di tingkat lokal. Di sisi lain, perubahan iklim menyebabkan naiknya suhu air laut yang memicu pemutihan karang (bleaching), perubahan pola migrasi ikan, serta kenaikan muka air laut yang mengancam pulau-pulau kecil dan pesisir padat penduduk.

Strategi Pengelolaan Laut Berkelanjutan

Untuk menghadapi berbagai tantangan tersebut, diperlukan pendekatan pengelolaan yang mengedepankan prinsip keberlanjutan. Salah satu pendekatan yang banyak diadopsi adalah ekonomi biru atau blue economy. Konsep ini mengintegrasikan aspek ekologi, ekonomi, dan sosial dalam pemanfaatan sumber daya laut, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat tanpa merusak ekosistem.

Penegakan hukum juga menjadi kunci dalam pengelolaan sumber daya laut. Pemerintah Indonesia telah mengambil langkah tegas dengan menindak kapal-kapal asing illegal. Namun demikian, pengawasan laut perlu diperkuat dengan penggunaan teknologi seperti sistem pelacakan kapal, satelit, dan drone. Penataan ruang laut atau marine spatial planning (MSP) sangat penting untuk mengatur zonasi pemanfaatan laut secara tertib, sehingga dapat menghindari konflik antara sektor-sektor yang berbeda.

Partisipasi masyarakat lokal menjadi faktor penentu dalam keberhasilan pengelolaan laut. Pengelolaan berbasis komunitas (community-based management) dengan memanfaatkan kearifan lokal telah terbukti efektif di berbagai wilayah. Masyarakat yang merasa memiliki laut di sekitarnya akan lebih peduli untuk menjaga dan melestarikannya.

Peran Teknologi dan Inovasi dalam Kelautan

Teknologi memainkan peran penting dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengelolaan sumber daya kelautan. Dalam bidang akuakultur 4.0 mulai diterapkan dengan penggunaan sensor kualitas air, sistem pemberian pakan otomatis, serta analitik data untuk memantau pertumbuhan ikan. Di bidang konservasi, teknologi bioakustik dan kecerdasan buatan (AI) dimanfaatkan untuk memantau keberadaan ikan dan kondisi terumbu karang.

Pemodelan oseanografi berbasis data satelit membantu dalam memprediksi arus, gelombang, dan suhu permukaan laut, yang sangat penting untuk perencanaan budidaya dan pelayaran. Di sisi lain, digitalisasi rantai pasok perikanan melalui platform e-commerce memungkinkan nelayan menjual hasil tangkap langsung ke konsumen tanpa perantara, sehingga meningkatkan pendapatan mereka. Pengembangan energi laut berbasis teknologi juga mulai dikembangkan untuk menyediakan listrik di daerah kepulauan yang belum terjangkau jaringan PLN.

Studi Kasus Keberhasilan Pengelolaan Laut

Beberapa wilayah di Indonesia menunjukkan keberhasilan dalam pengelolaan sumber daya kelautan secara berkelanjutan. Salah satunya adalah kawasan konservasi laut Nusa Penida di Bali. Melalui pendekatan partisipatif dan edukasi masyarakat, kawasan ini berhasil mengembalikan kesehatan terumbu karang dan meningkatkan jumlah ikan, sekaligus mengembangkan pariwisata bahari yang lestari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun