Salah satu tema penting dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) 2025-2029 yang dirancang pemerintahan Presiden Prabowo Subianto adalah penguatan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Penetapan proyek pariwisata sebagai PSN mencerminkan keseriusan pemerintah dalam mengembangkan destinasi unggulan yang tidak hanya menjadi daya tarik wisatawan domestik dan mancanegara, tetapi juga sebagai motor penggerak ekonomi daerah dan penciptaan lapangan kerja.
Dalam pidatonya awal tahun 2025, Presiden Prabowo menegaskan bahwa pariwisata dan ekonomi kreatif tidak boleh dipandang sebagai sektor sekunder, melainkan sebagai motor utama perekonomian nasional, terutama pasca pandemi dan di tengah persaingan global pariwisata yang semakin ketat.
"Sektor pariwisata dan ekonomi kreatif adalah wajah Indonesia di dunia internasional. Pengembangan sektor ini harus didorong melalui pendekatan terintegrasi, mulai dari infrastruktur, penguatan SDM, digitalisasi, hingga promosi global. Inilah saatnya Indonesia tampil sebagai kekuatan utama pariwisata Asia Tenggara," ujar Prabowo, dikutip dari Kompas.com, 22 Februari 2025.
Mengapa Sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Masuk PSN?
Sektor pariwisata memiliki multiplier effect yang luas terhadap perekonomian, termasuk meningkatkan permintaan produk lokal, memperkuat sektor ekonomi kreatif, hingga memperluas kesempatan kerja di sektor jasa, transportasi, hingga kuliner.
Kementerian Koordinator Perekonomian menyebutkan bahwa dengan status PSN, proyek-proyek pariwisata prioritas akan mendapatkan percepatan perizinan, kemudahan investasi, serta dukungan anggaran dan infrastruktur penunjang langsung dari pemerintah pusat.
"Sektor pariwisata, terutama di destinasi super prioritas dan destinasi unggulan baru, memiliki potensi besar untuk mengakselerasi pemulihan ekonomi daerah pasca pandemi. Karena itu, pariwisata tidak lagi sekadar sektor pendukung, tetapi menjadi salah satu tulang punggung perekonomian nasional," ujar Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, dikutip dari Kompas.com, 15 Januari 2024.
Menurut laporan CNBC Indonesia (23 Februari 2025), alasan utama sektor ini masuk PSN adalah:
Potensi Devisa Besar
Pariwisata menjadi salah satu penyumbang devisa terbesar, dengan capaian tahun 2024 mencapai USD 9,3 miliar, naik signifikan dibanding tahun 2023 sebesar USD 6,5 miliar.