Mohon tunggu...
Yuanita Pratomo
Yuanita Pratomo Mohon Tunggu... Freelancer - Mommy

Give a mom a break and she will conquer the world!

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Filosofi Tabebuya, Si Terompet Emas (The Joy of Learning Series)

19 Oktober 2022   19:18 Diperbarui: 19 Oktober 2022   19:23 2397
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tabebuyaku. Dokpri. 

Kombinasi hujan deras yang baru saja mengguyur dan deru angin kencang, menggugurkan dedaunan dan bunga Tabebuya yang berserakan di halaman.

Ah, berasa musim gugur. Memori pun berkelebatan dengan manisnya.  Kenangan tentang warna warni yang membalut pepohonan dan gemerisik daun yang terinjak boot musim gugur, membuat hati hangat sesaat. 

Mari kembali ke realita.  

Begitu hujan mereda, sapu lidi saya pun beraksi. Mengumpulkan sampah bunga dan dedaunan  ke tempat sampah plastik reyot di sudut taman.

Saat itulah saya mendongak keatas, menatapnya.

Gerombolan tabebuya yang masih bertahan di dahan pohon, berayun-ayun dalam buaian sepoi angin sehabis hujan. Kelopaknya yang kuning keemasan ditimpa matahari sore, tampak segar oleh sisa-sisa tetesan air.

Tak tahan dengan kemolekannya, beberapa saat kemudian saya pun mengabadikannya dalam kamera ponsel tua saya. Seperti sudah diduga, hasilnya kurang maksimal.

Tapi terlepas dari masalah ponsel tua, si tabebuya memang tak pernah berhenti menginspirasi. Ini tulisan kedua saya tentangnya.

Cantik Tapi Rapuh

Tabebuya adalah gambaran generasi masa kini. Cantik tapi rapuh, kata para pakar. Bukan kata saya.

Generasi strawberry,  begitulah mereka dijuluki. Generasi yang lembek dan tidak tahan tekanan. Kalau mengutip pendapat pak Reinald Khasali, generasi yang sedikit-sedikit perlu healing, dan membuat kata healing mengalami pergeseran makna.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun