Mohon tunggu...
Yovita Nurdiana
Yovita Nurdiana Mohon Tunggu... Purchasing, dropshipper, freelance, pembaca mata dan penulis nama seseorang di setiap tulisannya

Membaca sambil mendengarkan musik favorit

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Suara Memecah Beku

10 Maret 2025   14:37 Diperbarui: 10 Maret 2025   14:37 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi es yang masih beku (sumber gambar : wallpapersafari.com/user/mking97)

Malunya hati
Saat sayapnya mengikuti
Dalam hati, kuingin sembunyi
Tapi langkah ini terus maju tanpa bunyi

Melihat ke belakang tak berarti belum maju
Tapi belajar akan masa lalu demi apa yang dituju
Dan apa yang kuucap terjadi
Bahagiaku makin menjadi

Apapun yang kulakukan
Dan juga yang kukatakan
Kau slalu masukkan ingatan
Hingga suatu saat menjadi bahan

Kadang bibir kita menjadi kaku
Adakalanya bersuara memecah beku
Menunggu saat tuk bersatu
Menuangkan apapun yang mengganjal di kalbu

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun