Mohon tunggu...
Yovan Gunardio Darmawan
Yovan Gunardio Darmawan Mohon Tunggu... Freelancer - Pelajar

logi

Selanjutnya

Tutup

Film

It's Morbin Time! Kenapa Morbius Menjadi Bahan Olok-olok di Internet

2 Juli 2022   21:17 Diperbarui: 2 Juli 2022   21:18 1672
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Slogan It's Morbin' Time adalah bagian dari lelucon seputar film Morbius. Selain menjadi kalimat dialog fiksi dari film Morbius, slogan ini pun telah digunakan sebagai slogan di meme-meme Morbius. Bahkan Sony dan aktor Morbius pun mengakui keberadaannya yang mungkin digunakan Sony untuk menkontrol isu-isu yang beredar.

Morbius adalah cerita asal usul superhero besutan Sony tentang Dr. Michael Morbius. Seorang pria yang menyuntikkan dirinya dengan gen kelelawar untuk menjadi sang "Morbius" yang kita kenal dan kita cintai dan kita sayangi dan mungkin kapan-kapan kita nikahi.

Mungkin kamu pernah dengar kalau film ini memecahkan rekor sepanjang masa di Box Office. Avengers: Endgame yang menghasilkan 3 Billion US Dollar di Box Office, TAPI tiba-tiba Morbius nimbrung dan menghasilkan 300 Morbillion Dollar. Meskipun film ini keliatannya sangat banyak meraup keuntungan, meskipun setiap orang di bumi menontonnya lima atau enam kali, menurutku itu masih belum sepenuhnya bisa dibilang sukses. nah meskipun sudah menjual 20 miliar tiket di opening weekend dan akhirnya orang-orang mulai berbondong-bondong melihat film ini. Opini publik dengan cepat mulai berubah menjadi isu. Ekspetasi orang-orang akan kualitas film ini terlalu tinggi dibandingkan dengan kualitas yang didapatkan. Morbius pun menjadi bahan tertawaan di dunia maya, bahkan semua orang di bumi mengolok-oloknya, bahkan sampai alien yang berdomisili di Mars pun mengolok-olok film ini.

Akhirnya setelah melihat filmnya dengan mata kepalaku sendiri, aku mengerti kenapa semua orang meremehkan film ini dan asal muasal isu-isu yang beterbangan tentang Morbius. Karena cerita film ini cukup hambar (sangat hambar bahkan) dan membosankan (sangat membosankan bahkan), aku sendiri lebih sibuk makan popcorn di dalam teater daripada lanjut menonton karena cerita dan alurnya sangat dangkal (sangat sangat dangkal bahkan). Mungkin Sony sudah lupa kalau ini tahun 2022 karena film Morbius rasanya seperti film dari tahun 2000an. Semua orang pun mengerti bahwa morbius ini adalah bahan lelucon sarkasme.

Alasan Michael Morbius sendiri menjadi sasaran empuk untuk dijadikan bahan lelucon di dunia maya, adalah karena dia adalah seseorang superhero yang latar belakangnya tidak termotivasi (sangat tidak termotivasi bahkan). Pertama, tidak ada yang unik dari si Morbius untuk membuatnya menonjol sebagai karakter di antara semua karakter lainnya. intinya dia adalah seorang dokter jenius yang tidak pernah terbukti kecuali ketika dia mendeklarasikan bahwa dirinya seorang dokter atau orang lain memanggilnya dokter.

Penonton mempelajari bahwa dia adalah seorang dokter di adegan pertama dengan cara: dia memperkenalkan dirinya dengan gelar, lalu dilanjutkan dengan namanya. Setelah itu kita masuk ke adegan alur mundur di mana Michael Morbius yang kira-kira seumuran anak SD berada di rumah sakit karena penyakitnya, bersama seorang anak lain yang ternyata sedang sakratul maut, kemudian Morbius menyelamatkannya dengan memperbaiki mesin ICU, untuk membuat mesin dibutuhkan beberapa tim ilmuan dan teknisi tapi Morbius memperbaikinya dengan.. pulpen. Adegan ini terlalu dangkal karena hal tersebut membuatnya lebih seperti teknisi daripada ahli medis. setelah itu semua yang dilakukan dokter Morbius bisa dibilang hanya guna-guna. dia membuat terobosan genetik dengan hanya duduk di depan komputer, kan harusnya dia menciptakan darah sintetis, bukan programming darah sintetis dan yang lebih anehnya lagi, darah sintetisnya ini telah menyelamatkan lebih banyak nyawa daripada vaksin COVID 19. Yap, benar. Darah sintetis yang sama yang disebutkan tadi, kita tidak pernah melihat dia menciptakannya atau modifikasi atau apalah itu yang akan menyakinkan penonton bahwa dia seorang ahli medis.

Satu-satunya adegan yang terlihat meyakinkan adalah ketika si Morbius ini membedah isi perut seekor kelelawar untuk dilihat anatominya yang hanya di perlihatkan saja dan tidak dijelaskan apapun sedikitpun tentang apa dan kenapa, jika hanya seperti itu aku juga pernah pada saat SMA dan kebelutan juga hanya melihat isi perut dan tidak ada penjelasan sama sekali dari guru. jadi dia lebih terlihat seperti aktor yang kebetulan memainkan peran seorang dokter, bukan terlihat seperti dokter jenius yang orang orang katakan.

Morbius juga mempunyai kondisi genetis darah yang langka tetapi tidak pernah sepenuhnya dijelaskan apa penyakitnya atau bagaimana cara kerja penyakitnya dan mengapa penyakitnya itu sangat berbahaya. Dokter Morbius memakai darah sintetis guna-guna yang tadi disebut dan memasukan gen kelelawar dalam DNA darah sintetis tersebut, yang menurut saya yang pernah mengambil konsentrasi biologi saat SMA, transfusi darah tersebut akan mengakibatkan koagulasi. Dan itulah yang dipakai sang Michael Morbius untuk menyembuhkan kondisi genetis darah langka yang sangat mengerikan, yang juga terdengar sangat palsu. Sama halnya Seperti peran Morbius sebagai dokter, yang berarti bahwa sebenarnya satu-satunya keistimewaan si Morbius adalah dia cacat. Yang berguna untuk menarik simpati dari penonton, tetapi tidak cukup kuat untuk membangun karakter yang bisa menonjol.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun