Mohon tunggu...
Boas Sababang
Boas Sababang Mohon Tunggu... Universitas Sanatadharma

Boas Sababang adalah seorang mahasiswa berprestasi dari Universitas Sanata Dharma yang memiliki minat dan bakat mendalam dalam dunia literasi. Dengan latar belakang akademis yang kuat, Boas mendedikasikan dirinya untuk menggali dan merangkai kata, mengubah ide menjadi tulisan yang tidak hanya informatif, tetapi juga mampu menggerakkan hati pembaca. Sebagai calon penulis yang ambisius, ia percaya bahwa setiap cerita, sekecil apa pun, layak untuk dibagikan. Melalui tulisannya, Boas berharap dapat membuka perspektif baru, menginspirasi perubahan positif, dan mengajak publik untuk melihat dunia dari sudut pandang yang berbeda.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

simulasi sidang bpupki

15 September 2025   11:25 Diperbarui: 15 September 2025   11:25 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

 * Kebangsaan Indonesia

 * Internasionalisme atau Perikemanusiaan

 * Mufakat atau Demokrasi

 * Kesejahteraan Sosial

 * Ketuhanan Yang Berkebudayaan

Soekarno juga menawarkan tiga alternatif lain, yaitu Trisila (Sosio-nasionalisme, Sosio-demokrasi, dan Ketuhanan) dan Ekasila (Gotong Royong). Nama Pancasila sendiri diusulkan oleh seorang teman ahli bahasa Soekarno. Pidato Soekarno ini sangat diterima dan menjadi titik temu dari berbagai gagasan yang telah disampaikan sebelumnya.

Penjelasan Penting tentang Sidang BPUPKI dan Gagasan-Gagasannya

 * Proses Intelektual dan Dialog: Sidang BPUPKI bukanlah sebuah proses yang tiba-tiba, melainkan hasil dari dialog intelektual dan perdebatan yang mendalam antara para tokoh. Setiap gagasan yang disampaikan mencerminkan pemikiran filosofis, ideologi, dan cita-cita kebangsaan masing-masing tokoh.

 * Titik Temu Beragam Ideologi: Gagasan-gagasan dari Yamin, Soepomo, dan Soekarno menunjukkan adanya tarik-menarik antara berbagai ideologi, mulai dari nasionalisme, Islamisme, hingga sosialisme. Pancasila kemudian berhasil menjadi sintesis yang dapat merangkul semua perbedaan tersebut.

 * Pentingnya Pidato Soekarno: Meskipun gagasan Yamin dan Soepomo sangat penting, pidato Soekarno pada 1 Juni 1945 dianggap sebagai puncak dan penutup perdebatan dasar negara. Istilah "Pancasila" yang ia ajukan berhasil menjadi identitas yang melekat pada lima sila tersebut. Tanggal 1 Juni kemudian ditetapkan sebagai Hari Lahir Pancasila.

 * Peran Panitia Sembilan: Setelah sidang pertama, dibentuklah Panitia Sembilan untuk merumuskan kembali gagasan-gagasan tersebut menjadi satu rumusan final. Panitia ini menghasilkan "Piagam Jakarta" pada 22 Juni 1945, yang menjadi cikal bakal pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Piagam Jakarta memuat rumusan Pancasila yang lebih rinci, termasuk frasa "Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syari'at Islam bagi pemeluk-pemeluknya." Frasa ini kemudian dihapus menjadi "Ketuhanan Yang Maha Esa" pada 18 Agustus 1945 untuk menjaga persatuan bangsa, terutama dari aspirasi kelompok Indonesia bagian timur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun