Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Saat Tetangga (Masih) Jadi Omongan

2 Mei 2021   08:43 Diperbarui: 2 Mei 2021   08:46 471
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Freepik.com)

Bicara soal hidup bertetangga, kebanyakan dari kita tentu pernah mendengar pemeo "rumput tetangga lebih hijau", karena mereka mungkin terlihat lebih kaya, atau harmonis. Jika kenyataannya memang begitu, pasti akan mendatangkan respek, khususnya jika si tetangga itu berperilaku baik.

Pertanyaannya, bagaimana jika "rumput tetangga (terlihat) lebih hijau", tapi tetangga di sekitarnya jengkel karenanya?

Kebetulan, situasi ini "hadir" di lingkungan tempat tinggal saya, di satu sudut Yogyakarta, dengan salah satu tetangga sebagai lakon.

Cerita dimulai sekitar sedekade silam, saat saya masih SMA sampai tahun awal kuliah. Saat itu, ada keluarga kecil yang mengontrak salah satu rumah di lingkungan perumahan kami, dengan anak-anak yang masih SD.

Biasanya, mereka gaduh di pagi hari, atau pada momen tertentu, seperti saat famili datang. Tentu saja, ini hal biasa, sangat wajar, karena setiap keluarga pasti mengalami.

Tapi, keanehan mulai muncul beberapa bulan kemudian, saat rumah mereka sempat gelap gulita selama beberapa hari, dan itu terjadi beberapa kali.

Saya kebetulan melihatnya, saat pulang di senja hari, khususnya saat ada jadwal kuliah sore, atau ada kelas tambahan di sekolah jelang ujian akhir Nasional. Kadang, itu sempat membuat saya mengira, jangan-jangan rumah saya pun sedang mati listrik.

Ternyata, hanya rumah itu saja yang gelap gulita, yang lain tidak. Belakangan, mereka diketahui menunggak pembayaran listrik dan air, sehingga terkena pemadaman sepihak dari PLN dan PDAM.

Awalnya, saya cuek saja, karena posisi rumahnya tak bersebelahan dengan rumah kami. Tapi, rasa cuek itu lalu berubah jadi rasa jengkel, sejak mereka, entah bagaimana caranya, pindah ke sebuah rumah yang berukuran lebih besar, tepat di samping rumah kami.

Suasana gaduh terjadi hampir setiap hari, dan hampir selalu ada cerita "unik" soal mereka. Mulai dari masalah iuran keamanan lingkungan, sampai urusan pribadi.

Untuk urusan yang disebut terakhir, ini memang jadi pergunjingan, karena sang nyonya rumah memang bergaya hidup bak sosialita, tapi perilakunya kurang baik, dan kurang akur dengan tetangga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun