Mohon tunggu...
Yosepha Endang
Yosepha Endang Mohon Tunggu...

guru Matematika di SMK Negeri 7 Palu, Sulawesi Tengah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Guru dan Diklat Online

21 September 2013   13:46 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:35 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menjadi guru di tahun 90 an, bukan impian banyak orang walau diberi gelar "Pahlawan Tanpa tanda Jasa".  Sehingga bukanlah pupus harapan bagi alumni dari fakultas-fakultas non kependidikan yang mengabdikan diri menjadi "Pahlawan tanpa tanda Jasa" itu, karena begitu banyaknya sekolah-sekolah yang kekurangan pengajar.  Dan bekerja menjadi guru saat itu, matang karena pengalaman.  Belum ada tuntutan, tuntunan dan pedoman standar ini itu.  Yang ada hanyalah guru berkreasi dan kreatif mengaplikasi metode berdasarkan pengalaman dengan tujuan mencerdaskan generasi muda Indonesia. Guru-guru yang ada pada saat itu matang dan semakin matang dengan sendirinya.   Era sudah berganti, saat ini guru adalah sebuah profesi, tentu dengan ketentuan standar ini itu.  Dan polemik yang paling sering muncul dalam media sosial tentang guru, adalah permasalahn perebutan lahan antara guru yang dari kependidikan dengan guru dari non kependidikan.  Kadang-kadang guru-guru lawas yang sudah lama dan matang berkecimpung dalam mengajarpun jadi sasaran pembicaraan, bahwa bukanlah dari kependidikan.  Profesi guru disasarkan untuk membuat guru bekerja lebih terprogram, selalu mengupdate kopentensinya, dan tidak negative thinking menghadapi permasalahan.  Salah satu cara mengembangkan profesi guru, adalah yang telah dilakukan oleh P4TK Matematika Yogyakarta yaitu mengadakan Diklat Online bagi guru-guru matematika.  Selain mengembangkan pengetahuan di bidang matematika, peserta akan dipaksa belajar melek IT.  Bersyukurlah yang berkesempatan kali ini menjadi salah satu pesertanya.  Bukan main besar manfaatnya, apalagi tidak perlu meninggalkan pekerjaan utamanya mengajar, biayanya pun juga minimal.  Semoga semakin banyak guru-guru yang berkesempatan mengalami dan merasakan manfaatnya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun