Mohon tunggu...
Yosef MLHello
Yosef MLHello Mohon Tunggu... Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Menulis adalah upaya untuk meninggalkan jejak. Tanpa menulis kita kehilangan jejak

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Membaca Buku Melahirkan Gagasan yang Besar

30 September 2025   10:39 Diperbarui: 30 September 2025   10:39 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pastor Adolf Heuken, SJ: Never Forget the Past (Indonesia Expat)

Pada hal negara ini mengharapkan agar para pejabat termasuk legislator kita yang selalu berkaitan kerja langsung dengan hukum dan kebijakan Ipoleksosbudhankam harus memiliki banyak referensi. Referensi itu tidak lain adalah hasil belajar mereka antara lain membaca buku. Untuk itu sangat diharapkan mereka memiliki buku-buku yang sesuai dengan bidang atau komisi mereka.

Presiden ke-33 Amerika Serikat (AS), Harry S. Truman, pernah berkata, "Not all readers are leaders, but all leaders are readers" atau dalam bahasa Indonesia, "Tidak semua pembaca adalah pemimpin, tetapi semua pemimpin adalah pembaca."

Dengan membaca, pemimpin atau pejabat juga akan mempunyai daya imajinasi yang bisa berdampak pada visi dan misinya ke depan. Daya imajinasi yang kuat memungkinkan para pejabat menjadi visioner dengan visi yang jauh ke depan, termasuk merencanakan pembangunan.
Imajinasi itu akan memungkinkan mereka untuk melihat kemungkinan-kemungkinan baru, menciptakan gambaran masa depan yang berbeda, dan menemukan solusi kreatif serta peluang yang tidak terlihat oleh orang lain bagi bangsa dan negaranya.

Bagaimana Seharusnya?

Berikut penulis mengemukakan beberapa hal yang hendaknya diperhatikan agar para pejabat, legislator dan para calon lainnya memberikan perhatian pada pentingnya membaca buku. Ada sekurang-kurangnya 6 hal penting sebagai berikut:

1.  Tunjangan buku/bacaan

Negara harus membantu para pejabat kita untuk mencintai kepustakaan atau buku. Maka supaya para pejabat memiliki budaya membaca di rumah perlu diberikan semacam "tunjangan buku." Nah, sehubungan demonstrasi yang lalu karena banyaknya tunjangan para legislator baiklah kalau yang lain ditiadakan dan ditambahkan tunjangan referensi untuk pejabat dan para legislator kita.

2.  Budaya Literasi

Selain tunjangan buku, juga perlu dibudidayakan literasi di antara para pejabat atau legislator melalui berbagai event seperti bedah buku, seminar tentang tema tertentu, menulis buku bersama, dan pameran buku para pejabat atau legislator. Dengan demikian mereka sendiri memiliki pengalaman dalam memulai budaya literasi sehingga tidak hanya memerintahkan orang lain mengerjakan tetapi mereka sendiri mempraktekkannya.

3.  Memberi Hadiah Buku

Meskipun dalam bentuk proyek buku sudah biasa dilakukan, namun sehubungan topik yang menarik ini baiklah dibangun sebuah habitus baru untuk selalu dan di mana saja membawa dan menghadiahkan buku bacaan kepada sahabat atau pejabat. 

4.  Membangun Pustaka Pribadi

Bukan hanya sekadar membangun perpustakaan di rumah atau keluarga, tetapi juga terlebih memberi apresiasi positif terhadap para pejabat yang membangun atau memiliki pustaka pribadi di rumah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun