Mohon tunggu...
Yosef MLHello
Yosef MLHello Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Menulis adalah upaya untuk meninggalkan jejak. Tanpa menulis kita kehilangan jejak

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

6 (Enam) Hal yang Menyebabkan Pemilu 2024 Jadi Pemilu Paling Menegangkan

20 Februari 2024   14:51 Diperbarui: 20 Februari 2024   14:54 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Pemilu (sumber: Kompas.Id)

Sudah sembilan kali saya mengikuti Pemilihan Umum untuk memilih para wakil rakyat yang akan duduk di kursi Dewan Perwakilan Rakyat. Mulai dari Pemilu tahun 1987 untuk memilih DPRD II di Kabupaten, DPRD I di Propinsi, dan DPR RI di Pusat. Dari semua pengalaman mengikuti Pemilu itu, Pemilihan Umum tahun 2024 ini merupakan Pemilu yang paling menegangkan.

Bukan hanya saya yang merasakan itu.  Perasaan saya justru dibenarkan oleh beberapa orang yang saya tanyai. Mengapa demikian menegangkan? Tentu saja ada alasan-alasannya. 

Berikut ini penulis hendak kemukakan alasan mengapa Pemilu tahun 2024 ini paling menegangkan:

Pertama, Pemilu 2024 merupakan Pemilu serentak yang terbesar

Pemilu yang I dilaksanakan di seluruh Indonesia pada tahun 1955. Sedangkan Pemilu serentak pertama untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden, dan Pemilihan Anggota Legislatif itu dilaksanakan pada 2019. Nan Pemilu 2024 ini lebih merupakan pemilu terbesar karena anggaran pemilu yang terbesar yaitu menghabiskan uang negara sebesar Rp 38,2 Triliun. Siapa sangka bahwa pemilu dengan anggaran yang besar ini  justru memberikan insentif namun secara bertahap kepada para petugas KPPS.

Kedua,  Pemilu yang diikuti banyak partai politikmu

Pemilu tahun 2024 ini melibatkan 18 Partai politik nasional yang dapat disebutkan sebagai berikut: PKB; Partai Gerindra; PDI Perjuangan; Patai Golkar; Partai Nasdem;  Partai Buruh; Partai Gelora Indonesia;  PKS;  PKN; Hanura; Garuda; PAN; PBB; Demokrat; PSI; Perindo; PPP; dan Partai Ummat.

Memang harus diakui bahwa pada pemilu 2004 diikuti 24 partai. Pemilu tahun 2014 diikuti 12 partai politik. Sedangkan pemilu tahun 1971 diikuti 10 partai politik. Walaupun pemilu tahun 2024 bukanlah dengan peserta pemilu paling banyak dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, namun dirasakan oleh banyak pihak sebagai pemilu paling memberatkan.

 Ketiga, Perhatian yang lebih pada Pemilu Presiden

Harus diakui bahwa karena pemilihan ini berbarengan dengan Pilpres maka sebagaimana diketahui sampai saat pemilu banyak orang merasa kikuk dan tidak bisa memberikan suara dengan baik dan benar karena hampir tidak ada sosialisasi atau masa kampanye khusus untuk para Caleg.

Semua mata dan perhatian hanya ditujukan kepada pemilihan presiden, termasuk debat selama beberapa kali. Karena itu tak banyak sosialisasi mengenai partai politik dan para calon legislatif.  

Keempat, Ada banyak Caleg Incumben maupun pendatang baru

Pemilu tahun 2024 ini sangat menegangkan karena diikuti oleh banyak calon legislatif, baik yang petahana atau incumben maupun banyak pendatang baru. Semua itu membuat para pemilih bingung mau pilih yang mana. Belum lagi satu dapil atau daerah pemilihan diikuti oleh banyak calon. Hal ini tentu saja membuat bingung, apalagi para pemilih pemula.

Kelima, Ada juga beberapa Caleg dari satu wilayah lokal

Yang membuat lebih menegangkan adalah adanya calon legislatif lebih dari satu orang pada satu wilayah lokal. Misalnya pada satu desa diikuti oleh lebih dari 7 (tujuh) orang calon legislatif.

Jadi pada saat hendak memberikan suara, kita sudah tegang duluan. Apalagi kalau ada lebih dari satu Caleg yang dekat dengan kita. Kita sendiri bingung mau pilih yang mana. Pada hal ada Caleg yang mungkin lebih bermutu, tetapi karena kita harus memilih orang yang dekat dengan kita, maka yang bermutu menjadi korban.

Keenam, Kertas Suara paling besar dan lebar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun