Mohon tunggu...
Yosef MLHello
Yosef MLHello Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Menulis adalah upaya untuk meninggalkan jejak. Tanpa menulis kita kehilangan jejak

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

JHT Cair pada Usia 56 Tahun, Berarti Harapan Hidup 'Diperpanjang'

15 Februari 2022   09:18 Diperbarui: 15 Februari 2022   09:23 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pertama, sebagai insan ciptaan Tuhan, marilah kita bersujud syukur kepada Tuhan karena Ia masih menganugerahkan kesehatan yang baik hingga kita memasuki masa pensiun untuk menerima JHT yang telah kita tabur dengan sukacita dan akan menuai dengan sukacita pula.

Kedua, dengan menetapkan batas usia 56 tahun untuk menerima JHT, Kementerian Ketenagakerjaan RI sebenarnya turut memperpanjang usia harapan hidup manusia. Karena bagi banyak orang, usia pensiun berarti semakin pendek harapan hidup. Itulah sebabnya mengapa banyak orang menuntut agar JHT dicairkan langsung pada saat seseorang memutuskan hubungan kerja atau pensiun pada usia 55 tahun menurut versi swasta lainnya.

Ketiga, dengan penetapan usia 56 tahun baru pencairan JHT mematahkan pessimisme beberapa orang yang cemas akankah ia bisa menikmati hasil kerjanya selama ini. Itu berarti kementerian Ketenagakerjaan ikut membantu mereka yang hidup dalam pessimisme untuk semakin percaya bahwa hidup mati manusia ada dalam tangan Tuhan.

Semoga tulisan sederhana ini dapat membantu kita untuk menerima keputusan Kemnaker bahwa JHT baru akan dicairkan pada usia 56 tahun. Dengan itu berlaku hukum, "semakin lama uang anda mengendap, semakin besar bunga yang akan anda terima". Ok. Terima kasih. Tuhan memberkati.

Atambua, 15.02.2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun