Pagi itu, udara di Kota Kupang terasa bersahabat. Langit belum terlalu terik, dan angin musim tengah tahun menyapa lembut dedaunan di halaman kantorku. Saya duduk di depan meja kerjaku, membuka laptop, dan membaca ulang catatan refleksi yang kutulis sejak awal tahun 2025. Saya  membuka bloggerku halaman pertama kompasiana, yang sudah lama tidak membukanya karena berbagai kesibukan.  Di layar muncul kalimat yang akhir- akhir ini begitu kuat menggetarkan hatiku:
"Jadikan Branding Diri Investasi Masa Depan."
Saya termenung dan merenung sejenak. Kata-kata ini bukan sekadar semboyan dalam kegiatan Cuan 2025, melainkan cermin perjalanan hidup dan panggilan tugasku sebagai seorang ASN, pengawas Pendidikan Agama Kristen di Kementerian Agama Kota Kupang. Hal yang sangat mengganggu pikranku dan bathinku adalah sejak  hari senin, aku mengikuti Apel disiplin pegawai Negeri Kementerian Agama Kota Kupang. Pembina apel saat itu dipimpin oleh KTU . Beliau dalam sambutannya menekankan tentang:
1. Menjadi ASN yang sadar yakni sadar diri, posisi, tupoksi,kompetisi,dan kontribusi.
Menurut saya:
* Sadar diri itu kita perlu  kenali siapa diri kita. Kita ini abdi negeri dan pelayan umat. Tugas kita bukan saja melakukan kegiatan-kegiatan rutinitas tetapi lebih dari itu merupakan Amanah dari Tuhan.
* Sadar Posisi itu Saat ini posisi kita sebagai apa? Jika posisi kita sebagai pelaksana,analisis,pengawas atau pejabat struktural lainnya semuanya memiliki peran yang sama dalam  menjalankan  roda pelayanan. Apapun jabatan yang dipercayakan kepada kita,perlu melaksanakannya dengan penuh tanggung jawab.
* Sadar Tupoksi Kita tidak boleh salah arah dalam melaksanakan tugas kita.Kita jangan hanya hadir secara fisik tanpa melakukan sesuatu pekerjaan yang berhubungan dengan tupoksi kita. Kita benar -benar sadar dan hadir untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi  kita secara penuh dan bertanggungjawab.
* Sadar Kompetisi. Kita perlu bersaing secara sehat dan terus mengembangkan diri. Apalagi kita hidup diera kompetisi ini. Kita perlu mengikuti perkembangan teknologi . Jangan kita hanya diam dan pesimis tetapi perlu optimis dalam segala hal.
* Sadar Kontirbusi Kita tidak hanya hebat dalam berbicara tetapi kita juga harus hebat dalam melakukan. Kita juga harus membawa Solusi ketika mengahadapi berbagai tantangan Marilah menjadi pribadi yang memberikan nilai tambah dalam lingkungan kerja di mana kita berada.
 2. Menjadi ASN yang sembuh dari berbagai penyakit mental yang melemahkan integritas. Salah satu contoh penyakit yang dialami ASN seperti: penyakit Kudis yakni Kurang Disiplin dan berbagai penyakit lain lagi yang sering dialami oleh seorang ASN. Semoga kita dapat menjadi ASN yang bukan hanya hadir secara jasmani, tetapi juga berjiwa besar,melayani dengan hati dan membawa terang di Tengah  Masyarakat.  Setelah apel saya  benar-benar sadar dan ingin berubah.  Saya mulai menata kembali hidupku, ingin berbuat yang lebih mengesankan. Setiap kunjungan sekolah, setiap pertemuan dengan guru, setiap ibadah pagi, bahkan setiap langkah kecil yang kuambil setiap hari semuanya kini menjadi bagian dari bangunan besar bernama "branding diriku."  Awalnya saya belum paham benar dengan Branding. Branding itu  saya mengira Pencitraan, namun jauh lebih dalam dari itu. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,brand (merek) dijelaskan "sebagai tanda yang dikenal oleh pengusaha ( pabrik,produsen,dan sebagainya) pada barang yang dihasilkan sebagai tanda pengenal;cap(tanda)yang menjadi pengenal untuk menyatakan nama dan sebagainya."   Â