Mohon tunggu...
yoga widigda
yoga widigda Mohon Tunggu... Universitas Aisyiyah Yogyakarta

Hobi:olahraga,otomotif kadang mancing

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mataf day-1 pemaparan materi tentang bela negara dan sistem pendidikan tinggi

17 September 2025   22:15 Diperbarui: 17 September 2025   22:15 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Strategi Mahasiswa dalam Bela Negara di Era Post-Truth                                                                                                                                                                     Saring sebelum sharing,tanggapi hoaks dengan fakta, gunakan teknologi untuk menyebarkan narasi positif tentang Indonesia, memperkuat pendidikan kewarganegaraan, bela negara di kampus sebagai fondasi moral dan patriotisme yang kokoh, aktif dalam kegiatan sosial dan budaya yang mempererat persatuan, serta menumbuhkan rasa cinta tanah air yang mendalam.

Mahasiswa Kunci Ketahanan Bangsa di Era Post-Truth

    Bela negara adalah kewajiban setiap warga negara, terutama mahasiswa sebagai generasi penerus dan enerus dan agen perubahan yang memiliki tanggung jawab besar. Dengan kesadaran tinggi dan peran aktif, mahasiswa dapat melawan disinformasi, menjaga persatuan, dan menguatkan kedaulatan bangsa di tengah tantangan era digital.
Mari jadikan bela negara sebagal gerakan nyata di era digital demi masa depan Indonesia yang kokoh dan berdaulat!

Sistem Pendidikan Tinggi
Pemateri : Amika Wardana, S.Sos.,MA.Ph,D

Pendidikan tinggi berawal dari
tradisi kuno: Akademi Plato, Nalanda, Madrasah Islam.
Universitas abad pertengahan (Bologna, Paris, Oxford): pusat teologi, hukum, filsafat.
Fungsi awalnya yaitu menjaga kebenaran, mendidik profesional (hukum, medis, birokrasi).

Perguruan Tinggi Modern

Renaisans & Pencerahan: humanisme, rasionalitas, sains.
Model Humboldt (abad ke-19): kesatuan riset & pengajaran. kebebasan akademik.
Perguruan tinggi jadi instrumen negara-bangsa & modernisasi.
Demokratisasi akses: pendidikan jadi hak warga negara.
Marketisas: pendidikan sebagai investasi modal manusia
21st Century Skills: berpikir kritis, kolaborasi, literasi digital.
Peran baru: riset global, civic engagement, solusi isu-isu kemanusiaan.
Universitas = ruang pencarian kebenaran + pelayanan kemanusiaan.

Karakteristik Utama

Mengintegrasikan Islam Berkemajuan dengan ilmu pengetahuan, menjunjung kemandirian filantropi, dan inovasi sosial. Orientasi Masa Depan Menjadi kampus berdampak, unggul dalam mutu akademik, riset, digitalisasi, serta melahirkan lulusan profesional berkarakter Islami dan berkomitmen padakemanusiaan. unisa yogya tentunya memiliki karakteristik-karakteristik ini.

Menjadi Mahasiswa

Menguasai Ilmu dan Keterampilan, mendalami bidang studi yang dipilih sekaligus mengasah kelerampilan berpikir komunikasi, dan teknologi Mengembangkan Diri. Membentuk karakter, kemandirian, dan kedewasaan dalam menghadapi tantangan hidup,
Berpikir Kritis dan Kreatif Belajar menganalisis masalah menemukan solusi, serta berinovasi
Mempersiapkan Karier dan Masa Depan Menjadi bekal untuk dunia kerja, profesi, maupun pengabdian masyarakat.
Memberi Kontribusi pada Masyarakat Menggunakan ilmu dan kapasitas diri untuk kemajuan bangsa dan kemanusiaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun