Mohon tunggu...
Yoga Prasetya
Yoga Prasetya Mohon Tunggu... Penulis - Penjelajah

Menulis buku: Kepada Toean Dekker (2018), Antologi Kalimats Koma (2019), Retrospeksi Sumir (2020), Semesta Sang Guru (2021), Romansa Kusuma (2022), Astronomi Hati (2023), Kipas Angin (2024)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi Tanpa Apresiasi Episode 20

19 Maret 2023   13:52 Diperbarui: 19 Maret 2023   13:54 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puisi Tanpa Apresiasi Episode 20

Sendiri di perantauan, mencari sesuap nasi tetapi tiada nasi di perantauan. Hanya ada gandum dan anggur. Kulihat orang-orang berjalan dengan koran di tangan dan baju tebal dipakai.

Sendiri di perantauan, mencari kehangatan tetapi siang ini benar-benar dingin. Matahari tertutup gedung-gedung yang saling berlomba jadi paling megah. Tiada lagi tanah diinjak. Semuanya sudah dilapisi oleh bahan yang aku tak tiada tahu.

Di sini tiada apresiasi untuk perantau.

Puisi Yoga Prasetya

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun