Mohon tunggu...
Yoga Prasetya
Yoga Prasetya Mohon Tunggu... Penulis - Penjelajah

Menulis buku: Kepada Toean Dekker (2018), Antologi Kalimats Koma (2019), Retrospeksi Sumir (2020), Semesta Sang Guru (2021), Romansa Kusuma (2022), Astronomi Hati (2023), Kipas Angin (2024)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Aktivitas Sabtu

20 Februari 2021   09:51 Diperbarui: 20 Februari 2021   10:04 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Canva/Yoga Prasetya

Pagi ini tangan bertanya pada awan, banyak bebek yang mengoceh.

Mengoceh tentang sesuatu tabu, aib seorang manusia.

Manusia merasa paling benar, hingga menghakimi segala dosa.

Dosa di ruang privat, hingga lupa pada noda sendiri.

Sendiri ditemani secangkir kopi, sembari membaca ribuan kata.

Kata yang tidak penting tetapi jadi trending, berserakan bersama iklan.

Iklan asal-asalan di mana-mana, menumpuk jadi banjir polusi.

Polusi terhirup mengalir bersama darah, menjadi sebongkah daging.

Daging yang tak berotak, hanya dilapisi nafsu.

Nafsu yang memimpin dunia, sebuah potret akhir zaman.

Yoga Prasetya
Malang, 20-02-2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun