Pras hanyalah guru musik berstatus honorer di suatu sekolah. Kehidupannya sungguh biasa-biasa saja. Dia lahir di keluarga sederhana, tidak miskin dan kurang kaya.
Ayahnya berprofesi sebagai petani sedangkan ibunya bekerja menjadi guru. Kehidupannya terlalu biasa untuk dikisahkan. Namun kini, sejak pertemuannya dengan Ayu, perempuan yang ada di lukisan UKS sekolah kemarin, hidupnya menjadi misteri.
Mata batinnya telah terbuka. Ia mendapatkan amanah yang sedikit aneh menurut manusia di zaman serba internet ini, yaitu menjadi penghubung dua dunia. Hal yang sebenarnya tidak pernah Pras pelajari di bangku sekolah dan kuliah.Â
"Apakah ini permanen?" tanya Pras pada Ayu yang datang di pukul 12 malam.
"Entahlah, aku tidak tahu. Aku juga tak menyangka harus kembali bertemu denganmu. Padahal, jasadku telah terkubur dengan layak dan doa sudah kau panjatkan agar aku tak gentayangan lagi," jawab Ayu dengan panjang.
Dalam kantuknya Pras sebenarnya bahagia Ayu bisa kembali menemuinya. Namun, ia segera sadar bahwa selanjutnya tidak hanya Ayu yang akan ia lihat. Ayu sendiri telah menjelaskan misinya kembali ke rumah Pras, yaitu menjembatani dua dunia.Â
"Mengapa harus ada penghubung antara dua dunia?" tanya Pras sembari menguap.
"Pras, untuk malam ini, tidurlah kembali. Esok pagi akan kujelaskan lebih lengkap. Kamu tak perlu khawatir karena rumah ini sudah aku pagari. Sekarang tidurlah," ucap Ayu yang mampu meninabobokan Pras.Â
*****
"Ibadah lebih utama dari tidur."Â
Pras terbangun dari tidur mistisnya. Ia melihat kiri kanan tidak ada Ayu. Aneh. Mungkin pertemuannya hanya mimpi.Â