Mohon tunggu...
heru suti
heru suti Mohon Tunggu... Administrasi - Merdeka

Menulis untuk menghasilkan tulisan

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Tidak Ada Kejutan di Semifinal Sepak Bola Pria

4 Agustus 2021   08:44 Diperbarui: 4 Agustus 2021   08:46 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para pemain Brasil merayakan kemenagan adu penalti lawan Meksiko di partai semifinal (Gambar: footballreporting.com)

Dua tim tradisional penguasa sepakbola dunia, Brasil dan Spanyol bertemu di final Olimpiade cabang olah raga sepakbola pria. Final dua tim besar ketiga secara beruntun setelah di Euro mempertemukan Italia vs Inggris dan di Copa America menampilkan Argentina vs Brasil.

Jepang dan Meksiko yang tampil begitu baik di fase sebelumnya tidak mampu melanjutkan catatan positifnya di semifinal. Bukan berarti mereka tampil buruk, penampilan Jepang dan Meksiko sangat baik dan Brasil maupun Spanyol tidaklah lolos ke final dengan mudah.

Waktu normal saja tidak cukup, perlu perpanjangan waktu bagi Spanyol dan untuk Brasil perlu tambahan keberuntungan lewat adu penalti.

Dua partai semifinal berakhir identik di waktu normal, 0-0. Tidak ada gol tercipta dalam 90 menit.

Di pertandingan Brasil vs Meksiko, Brasil tampil lebih dominan dalam penguasaan bola. Inisiatif serangan biasanya dipegang Brasil dengan Meksiko siap sedia menyerang balik. Ball possession 57%-43% untuk Brasil. Dari sisi tembakan ke gawang tidak beda jauh, Brasil dengan 6 shots on goal dari 10 shots sementara Meksiko 4 dari 6.

Sampai dua babak extra time berakhir baik Meksiko maupun Brasil tetap tidak mampu mencetak gol. Pertandingan harus dilanjutkan dengan adu penalti.

Bek kanan Brasil Dani Alves vs Kiper Meksiko Guillermo Ochoa, dua kapten gaek mengawali duel penalti. Ochoa bisa menebak dan menjangkau tendangan Dani Alves tapi bola tetap akhirnya masuk ke pojok gawang Ochoa.

Empat penendang Brasil semuanya sukses membobol gawang Ochoa sementara dua penendang awal Meksiko gagal. Satu diblok Santos, kiper Brasil dan satu mengena mistar. Brasil menang dengan skor meyakinkan di adu penalti, 4-1. Tim Brasil bersorak merayakan keberhasilan lolos ke final Olimpiade.

Dengan kemenagan ini Brasil berpeluang mempertahankan emas Olimpiade yang mereka raih di 2016 saat mereka jadi tuan rumah. Sebuah pekerjaan tidak mudah karena yang akan mereka hadapi adalah Spanyol yang diisi skuad dengan pemain yang sarat akan skill dan jam terbang yang cukup oke.

Sementara itu,

Spanyol sendiri juga tidak mudah melewati hadangan tuan rumah Jepang di semifinal. Seperti biasa mereka selalu menang dalam hal penguasaan bola. Tercatat penguasaan bola Spanyol mencapai 61%. Meskipun begitu secara kualitas penyerangan Spanyol sangat jarang memberikan ancaman yang serius ke gawang Kosei Tani.

Spanyol benar-benar sulit membuat ancaman ke gawang Jepang, berkali-kali tendangan ke gawang mentah oleh blok pemain bertahan Jepang. Duo center back Yoshida-Itakura seolah-olah menjadi seperti Ciellini-Bonucci di Euro 2020. Selain itu, Kosei Tani sendiri secara keseluruhan bermain baik menjaga gawangnya.

Selain rapatnya pertahanan Jepang, Spanyol juga kurang memiliki kreativitas semacam waktu timnas senior mereka punya Xavi-Iniesta. Sebaliknya serangan balik Jepang beberapa kali membahayakan gawang mereka.

Rafa Mir, striker Spanyol yang di perempat fina mencetak hattrick saat tampil sebagai pemain pengganti, dalam pertandingan ini naik pangkat menjadi starter dan bermain full 120 menit. Meski begitu tidak banyak ancaman yang mampu ia berikan ke gawang Jepang.

Adalah Marco Asensio, pemain senior asal Real Madrid yang kali ini mengawali pertandingan di bangku cadangan yang menjadi pahlawan kemenagan Spanyol.

Asensio masuk di menit 84 menggantikan Pedri dan mencetak gol melalui tendangan kaki kiri melengkung di menit 115 babak extra time. Dia bahkan rela diberikan kartu kuning karena merayakan golnya dengan cara melepas baju. Ya, sebagai pemain senior ia mungkin ia kesal harus menunggu 84 menit untuk bisa tampil di partai semifinal. Golnya adalah pembuktian bahwa dia masih penting bagi skuad Olimpiade Spanyol.

Menit 115 dan skor 0-1, Jepang hanya punya waktu 5 menit untuk menjaga asa masuk final, sementara dua motor serangan mereka Takefusa Kubo dan Ritsu Doan sudah diganti. 

Sedikit ancaman yang bisa dilakukan Jepang di sisa waktu. Skor 1-0 untuk Spanyol akhirnya bertahan sampai waktu pertandingan benar-benar berakhir, Spanyol lolos ke final.

Final Brasil vs Spanyol akan digelar 7 Agustus di International Stadium Yokohama sedangkan Jepang akan melawan Meksiko di perebutan medali perunggu pada 6 Agustus di Saitama Stadium.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun