Neha Narula, seorang Currency Futurist menyebutkan tentang "The Future of Money"dalam penuturannya pada forum TED 2016 di Paris. Baginya uang ialah tentang pertukaran dan transaksi yang dilakukan antar sesama. Uang bukanlah hal objektif melainkan cerita kolektif tentang nilai yang disampaikan satu sama lain.
Seiring berjalannya waktu kita lantas mengenal yang disebut sebagai "Uang Digital" yang memungkinkan kita melakukan proses pembayaran dalam sekejap. Uang digital merupakan bagian dari kebebasan bertransaksi dan terhindar dari hambatan sistem yang memperlambat suatu proses transaksi.
Tidak hanya perihal uang digital, saat ini kita pun mengenal istilah "Perbankan Digital" sebagaimana pernah dibahas dalam Economic Challengesdengan tema "Menyambut Era Perbankan Digital". Dijelaskan oleh Anggota Dewan Komisioner OJK, Bapak Firdaus Djaelani yang menyebut pihaknya terus mendorong bank untuk menggunakan teknologi terbaru guna melayani masyarakat.
Berdasar data dari McKinsey Asia Personal Financial Service Survey tahun 2014 disebutkan bahwa Indonesia menempati posisi ke-36 terkait penetrasi perbankan digital di Asia.
dok: Economic Challenges
Selain itu Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga merilis terkait perkembangan nilai transaksi E-Banking di beberapa bank di Indonesia bahwasanya berdasar jenis delivery channel, maka internet banking dan sms/mobile banking merupakan jenis delivery channelyang cukp dominan digunakan dalam perkembangan nilai transaksi E-Banking di perbankan Indonesia.
dok: Economic Challenges
Sama halnya dengan delivery channel E-Commerce/Merchant online yang memiliki nilai tertinggi sebesar 96,76 persen pada perkembangan tahun 2012 -- 2013 dan sekitar 48,71 persen pada perkembangan tahun 2013 -- 2014.
dok: Economic Challenges
Bahkan berdasarkan data, disebutkan bahwa transaksi perbankan berbasis digital terus meningkat. Di satu sisi, transaksi keuangan melalui kantor cabang terus menyusut. Hasil survei kantor akuntan publik PricewaterhouseCoopers (PwC) menunjukkan bahwa pada tahun 2015 sebanyak 75 persen responden menyatakan lebih dari setengah dari transaksi perbankan mereka lakukan melalui kantor cabang. Namun, pada tahun 2017 ini, transaksi tersebut tinggal 45 persen.
Sementara peningkatan tajam terjadi pada transaksi keuangan berbasis digital. Sebanyak 10 persen responden menyatakan transaksi keuangan melalui telepon dan internet lebih dari setengah total transaksi keuangan di bank mereka. Namun, saat ini transaksi tersebut mencapai 20 persen. Sementara 48 responden menggunakan transaksi digital seperempat dari total transaksi.
Pergeseran minat nasabah terkait layanan keuangan sudah diprediksi oleh bankir global. PwC pun melansir, sebanyak 59 persen bankir global memperkirakan nasabah akan bermigrasi dari melakukan transaksi di kantor cabang menjadi melalui saluran digital.
dok: databoks.katadata.co.id
Adapun data jumlah bank penyelenggara layanan keuangan digital pada tahun 2014 -- 2015 ialah sebagai berikut:
dok: databoks.katadata.co.id
Pesatnya kemajuan teknologi mulai memunculkan kekhawatiran akan hilangnya pekerjaan di sektor perbankan. Bahkan diprediksi bahwa dalam dalam lima tahun ke depan sekitar 30 persen pekerjaan di bank akan hilang dan digantikan oleh teknologi. Hmm!
Kekhawatiran tersebut bukan tanpa alasan, sebab kecanggihan teknologi digital saat ini telah menelan korban di sektor retail seiring mulai menjamurnya situs belanja online. Ditambah lagi munculnya financial technology (fintech) yang diduga akan semakin mengurangi kebutuhan karyawan di sektor perbankan.
Dari daftar beberapa bank besar, beberapa diantaranya telah melakukan pengurangan karyawan pada tahun 2017. PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Bank Danamon) sendiri berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan per Juni 2017, bank yang memiliki aset Rp 176,1 triliun tersebut memiliki jumlah karyawan sekitar 30.267 karyawan. Bank Danamon termasuk dalam 3 besar bank yang memiliki jumlah karyawan terbanyak setelah Bank BRI dan Bank Mandiri.
dok: databoks.katadata.co.id
Bank Danamon berupaya mengikuti perkembangan teknologi dan terus melakukan inovasi guna memudahkan nasabah dalam melakukan transaksi keuangan dan bisnis agar lebih efektif dan efisien. Serta terus memperkuat kanal komunikasi digital melalui "Digital Journey" yaitu berupa peluncuran Corporate Websitedan social media agar interaksi digital dan kemudahan akses dapat diperoleh oleh nasabah.
Kali pertama saya membuka laman Danamon (link: disini), jujur saja tampilannya sangat dinamis dan interaktif. Saya tidak perlu menunggu waktu lama untuk melihat dan berpindah dari fitur yang satu ke fitur lainnya. Saya seakan benar-benar bisa memegang kendali penuh atas interaksi digital yang sedang saya lakukan.
dok: danamon.co.id
Tampilan lamannya juga menyediakan aplikasi mobile diantaranya Danamon Connect, DCard MobiledanD-Mobile. Akses fiturnya sangat mudah karena terletak di bagian atas.
dok: danamon.co.id
Sedangkan, di sisi kanan terdapat 5 fitur utama yang tidak kalah menariknya. Saya penasaran dengan fitur E-Banking yang terletak di sudut bawah. Fitur E-Banking tersebut diantaranya menyediakan informasiDanamon Online Banking yaitu layanan kepada nasabah perorangan untuk melakukan transaksi perbankan melalui jaringan internet.
dok: danamon.co.id
Selain itu tersedia fitur Kurs. Nah, fitur ini tidak kalah pentingnya karena memberikan informasi ter-updateterkait kurs hari ini. Bagi yang senang bepergian ke luar negeri tentu akan sangat terbantu dengan informasi nilai tukar mata uang melalui fitur kurs ini.
dok: danamon.co.id
Selain posisi fitur secara horizontal di sisi atas dan fitur secara vertikal di sisi kanan, tersedia pula fitur di bagian tengah yang berisikan informasi terkini yang dibagi sesuai peruntukan, kepentingan dan golongan usia. Berhubung saya merupakan perwakilan generasi milenial, tentu saya lebih tertarik untuk memilih fitur "Untuk Kamu yang Muda". Aha!
dok: danamon.co.id
Laman ini juga tidak ketinggalan menyajikan informasi berita Danamon yang memberikan pencerahan dan berita terkini terkait perkembangan dan kegiatan yang dilakukan oleh Bank Danamon sehingga dapat membantu masyarakat menjelajah informasi dan berinteraksi secara online bersama Bank Danamon.
dok: danamon.co.id
Sejenak saya lalu menengok laman media sosial yang dimililki Bank Danamon diantaranya melalui twitter. Akun twitter @danamon merupakan akun resmi Bank Danamon Indonesia. Secara jelas pun tertulis bahwa Bank Danamon telah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Hal ini menunjukkan kenyamanan dan keamanan dalam melakukan transaksi karena telah terjamin secara legal hukum. Jadi, tidak perlu khawatir bertransaksi dengan layanan perbankan Bank Danamon.
dok: https://twitter.com/danamon
Menurut saya, perubahan yang dilakukan oleh Bank Danamon melalui digital journey-nya menjadi satu terobosan terbaru terkait dengan perjalanan digital guna menempuh transformasi perbankan melalui penetrasi digital di tanah air. Tentu bukan hal yang mudah tapi pasti bisa karena Bank Danamon senantiasa menyesuaikan layanan berbasis digital dengan perkembangan teknologi diantaranya melalui tampilan dan fitur corporate websitewww.danamon.co.id yang sangat membantu kehidupan keseharian khususnya yang berkaitan dengan layanan perbankan. Yuk, pegang kendali!
