Mohon tunggu...
Pena Wimagati
Pena Wimagati Mohon Tunggu... Mahasiswa dan Jurnalis

Tulis, Baca, Nyanyi dan Berolahraga.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

'STEFANUS PAPUA': Membumikan Iman Kristianisme Radikal

2 Juni 2025   07:30 Diperbarui: 2 Juni 2025   07:41 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dan dok. Penulis (foto: Penulis) 

Oleh: Siorus Ewainaibi Degei

Pengantar

Minggu, 01 Juni, selepas satu bulan berbulan madu bersama Bunda Perdamaian, Perawan Maria, Umat Katolik Keuskupan Jayapura, mendapatkan sapaan ilahi melalui kunjungan sekaligus Misa Perdana dari Uskup Keuskupan Timika, Mgr. Bernardus Bofitwos, Baru OSA. 

Sebelum fajar timur membangunkan alam Tabi, banyak orang sudah memadati lingkungan Gereja Katolik Paroki Kristus Terang Dunia Waena. Banyak wajah memancarkan sinar bahagia, mereka menggenakan busana adatnya, menunjukkan identitas asali yang luhur. Keluarga Uskup dari Pantai Barat Papua juga turut hadir, saudari-saudarinya dari Kepala Burung sudah menyiapkan segala sesuatunya untuk menyambut salah satu putra terbaik negeri A3 (Ayamaru, Aifat, dan Aitinyo).

Beberapa umat Katolik dari kalangan suku-suku kerabat juga tampil dengan busana yang sudah Tuhan meteraikan. Masyarakat suku Mee, suku Hubulal, orang-orang dari Selatan Papua yang 2 juta hektar tanah adatnya diberangus Investor, suku Yagai. Suasana sakral tidak bisa kita nafikan. 

Orang-orang merasa khusyuk ketika kesederhanaan dan kepolosan tarian dan nyanyian adat suku-suku bangsa Papua mengarak Uskup, yang adalah anak asli Papua kedua itu rumah Allah. Uskup lahir dari rahim adat, ia besar dalam lingkaran pendidikan inisiasi Won yang amat sakral, lahir sebagai manusia baru secara budaya, ia juga baru saja Allah angkat sebagai pewaris tugas rasuli, dengan dan dalam khasana kebudayaan yang kaya Uskup Bernard menunjukkan identitas asali dan ilahinya sebagai murid Kristus.

Merenungkan Renungan

Seperti biasa dan bukanlah hal baru, Uskup Bernardus Bofitwos Baru, OSA kembali menguncang mimbar sabda Paroki Kristus Terang Dunia Waena. Ini barangkali pengalaman baru bagi sebagian umat Katolik di lingkungan Gereja Waena. Barangkali kotbah-kotbah Uskup Bernard sudah mereka saksikan lewat media sosial sebagaimana yang sudah beredar tanpa reda gemanya itu.

Namun untuk secara langsung mencerap kotbah-kotbah kritis tersebut hari ini baru bisa terwujud. Ada tiga bacaan yang Uskup Bofitwos renungkan, 'Stefanus Dibunuh, Salus Hadir' (Kis. 7:55-60), 'Kedatangan Tuhan Yesus' (Why. 22:12-14. 16-17.20), dan 'Doa Yesus untuk murid-murid-Nya' (Yoh. 17: 20-26). Ini adalah sedikit cuplikan isi kotbah yang menggugah sekaligus menantang dari Uskup Bernard:

"Selamat pagi bapa-ibu sodara-sodari para pastor, suster, frater. Selamat pagi, apa kabar, baik ya? Sehat-sehat saja? Syukur kepada Allah. Santo Stefanus adalah seorang figur beriman sejati. Sebagai seorang figur beriman, terlihat dari perilaku imannya. Santo Stefanus berani memberikan kesaksian imannya di hadapan orang Yahudi melalui penjelasannya tentang karya keselamatan Allah kepada bangsa Israel dan umat manusia. Yang dimulai dari Abraham, Musa, hingga memuncak dalam diri manusia Yesus. Namun orang Yahudi tidak percaya kepada Yesus sebagai Messias Anak Allah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun