Mohon tunggu...
Pena Wimagati
Pena Wimagati Mohon Tunggu... Mahasiswa dan Jurnalis

Tulis, Baca, Nyanyi dan Berolahraga.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

'STEFANUS PAPUA': Membumikan Iman Kristianisme Radikal

2 Juni 2025   07:30 Diperbarui: 2 Juni 2025   07:41 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pelangi -- penghormatan terhadap keberagaman gender dan orientasi. Di belahan dunia lain, isu ini menjadi begitu sensitif. Namun sikap Gereja Universal jelas, yaitu mengakui dan menerima mereka, kaum LQBT sebagai manusia, namun tidak dapat memberikan sakramen perkawinan. Jawaban Paus Fransiskus yang inspiratif dan menohok soal ini, yaitu 'Who am I to judge?' yang berarti siapakah saya untuk menghakimi?

 Paus Fransiskus tidak memposisikan diri sebagai hakim, ia lebih menampilkan wajah Gereja sebagai Gembala yang baik, Bapa yang penuh belas kasih, yang merangkul tanpa memecah-belah, inilah sikap-sikapnya yang paling tidak disukai kubuh konservatif. Bendera pelangi belum berkibar di halaman-halaman Gereja Papua, namun bukan berarti hal tersebut tidak akan terjadi. Semoga teladan dari Paus Fransiskus bisa juga dipraktekkan oleh para pemimpin Gereja di tanah ini. (*)

)* Penulis adalah Mahasiswa Sekolah Tinggi Filsafat Teologi Fajar Timur, Abepura-Papua.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun