Mohon tunggu...
Yat
Yat Mohon Tunggu... Sales - Puisi

Jalan-Jalan Imajinasi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mungkin

12 September 2021   21:11 Diperbarui: 12 September 2021   21:17 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

kami memikirkan akal-akal pendek mimpi

aku terus dengarkan mu

hingga tuli tumpul jadi tajam

hilang ingatan kata dan kalimat

jiwa kita guraukan semu kepul cinta

pagi telungkupkan mesin malam

gempita yang bersinar mimpikan kebijakkan

dia katakan cinta yang tak layu

dan itu mampu melukai bayangan sejati ku

aku menampar rasa sakit ku

untuk nya yang menampar jiwa mereka

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun