Tiga jam telah berlalu.
Gencatan senjata usai.
Kami bangkit. Tanpa kata, mengambil ponsel masing-masing.
Kami duduk kembali di tepi ranjang, bersebelahan.
Cahaya biru dari layar kini memandikan wajah kami. Menciptakan jarak tak terlihat di antara kami.
Jari Asri menggulir linimasa, mungkin mencari jejak digital terbaru dari Fiko.
Jari saya membuka grup WhatsApp pensiunan, membaca lelucon bapak-bapak yang dikirim berulang kali.
Kami kembali bersama namun kembali sendirian.
Ritual Jumat Keramat telah berakhir.
Dan kini, kami harus bertahan hidup selama enam hari dua puluh satu jam ke depan
Menunggu fajar Jumat berikutnya.
Menunggu kesempatan tiga jam untuk menjadi suami dan istri lagi.Â
Bukan hanya dua orang tua yang menatap layar,
menunggu kabar dari seorang anak
yang telah menjadi warga negara dunia lain.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI