Semua patut berbangga bahwa Indonesia tidak hanya kaya dengan sumber daya alamnnya namun juga karena keragaman suku, budaya, dan bahasanya. Cerita rakyat merupakan salah satu kekayaan literasi Indonesia berisi petuah dan pesan moral yang berguna bagi semua. Seluruh daerah mempunyai cerita rakyat.Â
Tanah Sumatra misalnya mempunyai cerita rakyat Malin Kundang, Legenda Pulau Senua, Legenda Ular N'Daung, Putri Ular, Puteri Mambang Linau. Cerita rakyat dari tanah Jawa contohnya Keong Mas, Si Pitung, Suwidak Loro, Bawang Merah Bawang Putih, Lutung Kasarung. Suri Ikun dan Dua Ekor Burung dan Batu Golog adalah cerita rakyat dari NTT dan NTB. Ada Rusa dan Kelomang sebagai cerita rakyat dari Maluku.Â
Pulau Sulawesi juga memiliki beberapa cerita rakyat antara lain Legenda Putri Duyung, La Sirimbone, La Dana dan Kerbau, To Dilaling, La Moelu Si Anak Yatim.Â
Sementara itu cerita rakyat dari pulau Kalimantan adalah Batu Menangis, Putri Junjung Buih, Legenda Danau Lipan. Tanah Papua memiliki kekayaan cerita rakyat berjudul Buaya Sakti dan Asal Usul Nama Irian.
Salah satu cerita rakyat menarik yang berasal dari Sulawesi adalah La Moelu Si Anak Yatim. Alkisah seorang anak bernama La Moelu tinggal bersama ayahnya yang sudah renta.Â
Sehari-hari La Moelu memancing di sungai yang lokasinya tidak jauh dari rumahnya. Suatu hari dengan semangat dia pergi ke sungai dan berharap mendapat banyak ikan.Â
Anehnya, setelah lama menunggu, tak seekor ikan pun yang memakan umpannya. Hari semakin siang, La Moelu belum juga mendapat ikan. Ia berniat pulang, namun karena penasaran maka dia tetap menunggu dan terus berharap ada ikan yang bisa dibawa pulang. Akhirnya ada seekor ikan kecil terkait di ujung kailnya. Walaupun hanya ikan kecil, hati La Moelu sangat senang dan ditunjukkannya ikan itu kepada ayahnya.Â
Sang ayah memintanya untuk memelihara ikan tersebut. Keesokan harinya ikan itu membesar, bahkan di hari berikutnya saat dipindah ke wadah yang lebih besar, ikan itu juga membesar. Ikan yang diberi nama Jinnande Teremombonga oleh La Moelu akhirnya dilepaskan ke laut. Setiap pagi La Moelu ke laut untuk memanggil ikannya dan memberinya makan.
Suatu hari tetangganya yang jahat, memanggil ikan itu dan menangkapnya. Mereka memotong-motong Jinnande Teremombonga dan membawanya pulang untuk dimasak.Â
Akhirnya La Moelu tahu kalau tetanggnya itu yang membunuh ikannya. Dia sangat sedih dan membawa pulang tulang Jinnande Teremombonga dan menguburkannya di depan rumah. Keajaiban terjadi keesokan harinya. Ada tanaman aneh yang tumbuh di atas kuburan itu. Batangnya emas, daunnya perak, bunganya intan dan buahnya berlian.
Ayahnya terkejut mendengar cerita La Moelu dan menyadari bahwa itu semua berkat Tuhan Yang Mahakuasa yang diberikan ke mereka. Semakin hari tanaman itu semakin besar.Â
La Moelu menjual ranting, daun, bunga dan buahnya sedikit demi sedikit. Dia dan ayahnya menjadi orang kaya raya yang pemurah, senantiasa membantu penduduk miskin di daerahnya termasuk tetangganya yang pernah jahat kepadanya.
Sedikitnya ada lima pesan moral yang kita bisa petik dari dongeng di atas.
Pertama, sifat kasih sayang antara sesama makhluk. Sifat ini diperlihatkan La Moelu yang sayang kepada Jinnande Teremombonga dengan memberinya makan setiap hari.
Kedua, tidak boleh mendendam. Perilaku ini ditunjukkan oleh La Moelu kepada tetangganya yang sudah berbuat jahat kepadanya. Ia tidak sakit hati atau dendam, bahkan berkenan membantu mereka.
Ketiga, sifat pemurah hati. Hal ini ditunjukkan La Moelu yang senantiasa membantu orang miskin di sekitarnya.
Keempat, sifat pantang putus asa dan sabar. Sifat terpuji ini diperlihatkan oleh La Moelu saat dia menunggu kailnya dimakan ikan dan pantang pulang sebelum mendapat ikan.
Kelima, patuh kepada orang tua. La Moelu selalu mendengarkan dan menuruti nasihat ayahnya. Apa yang diperintahkan ayahnya selalu dipenuhi tanpa membantah.
Cerita rakyat tidak sekadar menghibur tetapi juga memberikan nilai-nilai moral yang baik dan layak ditiru. Saya yakin Anda pun setuju dengan pendapat ini. Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI